Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Surabaya. Vaksin Merah Putih buatan Unair Surabaya sudah memasuki uji preklinis tahap 2. Yakni uji ke hewan besar makaka.
Ada 30 ekor makaka yang ditargetkan disuntik secara bertahap. Makaka merupakan sejenis kera dari famili Cercopithecidae (Monyet Dunia Lama). Ciri-cirinya memiliki badan tegap, bagian bawah tubuh berwarna merah dan memiliki ekor panjang.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, saat ini sudah ada 15 makaka yang disuntik. Pelaksanaannya dilakukan bertahap dan tidak bisa langsung serentak pada 30 makaka.
"Makaka untuk versi kemarin 15 ekor sudah disuntikkan. Karena keterbatasan (biosafety level BSL 3) kita harus lakukan bertahap. Tidak mungkin langsung sekian puluh bersamaan. Tapi sudah 10-15 makaka sudah kita peroleh dari kawan-kawan ITD," kata Nasih kepada wartawan di Gedung Rektorat, Kamis (10/6/2021).
Saat uji hewan besar ini, Unair sempat mengalami sedikit kendala yang berkaitan dengan ketersediaan BSL 3. Unair sebenarnya hendak bekerja sama dengan ITB, tetapi di ITB sedikit overload untuk pemanfaatan kandang.
"Tapi di Biotis alhamdulillah menyiapkan BSL 3 dengan kandang-kandangnya yang terisolasi 1 dengan lainnya. Kita juga ada BSL 3, tapi kandangnya seperti apartemen, jadi masih mungkin terjadi kontak antar 1 makaka dengan makaka lainnya," paparnya.
"Sehingga tidak digunakan. Yang digunakan adalah kandang-kandang yang 1 tempat terisolasi benar, agar tidak menyebarkan virus ke yang lain, dan Biotis support penuh," imbuhnya.
Sebelum dilakukan uji hewan kepada makaka, terlebih dulu diujikan kepada hewan mencit. Uji hewan tersebut sudah selesai dilakukan pada preklinis tahap 1 dan hasilnya menggembirakan.
"Pada preklinis tahap 1 dan hasilnya menggembirakan. Sekarang uji preklinis 2 pada hewan besar makaka. Hewan ini yang lebih menyerupai manusia karakternya dan gennya," ujarnya.
Menurutnya, proses uji preklinis 2 ini akan memakan waktu sedikit lama. Sebab tak hanya disuntikan virus COVID-19 yang dulu. Rencananya makaka tersebut akan disuntikan virus COVID-19 varian baru.
"Kami di sini juga mengembangbiakan virus terkini (COVID-19) terbaru untuk disuntikan ke makaka. Maka dari itu masih perlu waktu," katanya.
Ia berharap, pada akhir tahun ini bisa dilakukan uji klinis atau uji kepada manusia. "Mudah-mudahan pada bulan Agustus atau September bisa uji klinis. Kita optimis untuk itu semuanya," pungkasnya.(dtc)