Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ahli menegaskan Corona di Indonesia akan menghadapi beberapa puncak kasus ke depan. Meski puncak di Jawa Bali sudah terlewati, kasus COVID-19 sebenarnya masih tinggi, dan saat ini baru berada di fase menuju melandai.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebut puncak kasus Corona terjadi di 15 Juli 2021 dengan penambahan lebih dari 56 ribu kasus. Sementara analisis pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkap puncak COVID-19 terjadi di akhir Juli, dengan satu juta kasus tak berhasil terdeteksi karena jumlah testing dan tracing rendah.
"Jadi akan ada gelombang-gelombang lain, harus dibedakan Indonesia dengan negara lain, masalahnya karena mitigasinya belum memadai, dan juga respons 3T nya belum setara jadi kita harus siap menghadapi lonjakan di wilayah lain," pesan Dicky saat dihubungi detikcom Jumat (20/8/2021).
Bahkan, lonjakan kasus COVID-19 dinilai Dicky bisa terjadi lagi jika pelonggaran tidak dilakukan secara bertahap. Ia juga menyoroti kasus COVID-19 yang kini mulai menyebar ke pedesaan, khawatirnya angka kematian Corona kembali 'meledak' karena sistem kesehatan di daerah-daerah terbatas dan tidak disiapkan.
"Bisa sewaktu-waktu memburuk lagi kalau saat ini Jawa Bali tidak serius tidak disiplin. Tidak konsisten dalam tahapan pelonggarannya, main bablas, tidak ada gradasi, ini berbahaya. Karena kalau bicara Indonesia negara kepulauan jadi nanti ada lagi puncaknya di September, mungkin dari Sumatera atau NTT<
"Bahkan Jawa sendiri baru mereda di akhir September, karena saat ini lagi merambahnya di pedesaan, kampung kampung," pungkas dia.
Soal kondisi Corona yang diprediksi menjadi endemik, Dicky menyebut situasi tersebut masih belum bisa diperkirakan kapan terjadi. Pasalnya, dalam suatu wabah, pandemi akan berubah lebih dulu menjadi epidemi kemudian menjadi endemik.
Hingga kini, belum ada gambaran dalam waktu dekat endemik akan tiba. Dicky menyebut kemungkinan baru akan tercapai 5 tahun ke depan.(dth)