Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pakar biologi molekuler Prof Amin Subandrio dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) membeberkan rincian varian Delta di Indonesia. Dari 2.703 kasus yang teridentifikasi, paling banyak dilaporkan di DKI Jakarta dengan 831 orang.
Sementara dari jenis kelamin, tidak ada perbedaan signifikan. 1.385 orang yang terpapar varian Delta adalah pria, dan wanita berjumlah 1.279 kasus.
Perbedaan baru terlihat di rentang usia. Usia anak di bawah 10 tahun bahkan belum teridentifikasi infeksi varian Delta.
"Dari distribusi umur ternyata yang terkena varian Delta ini sebagian besar ada di usia produktif, 19-50 tahun ini yang paling banyak, tapi tidak ada perbedaan antara pria dan wanita," jelas Prof Amin dalam diskusi daring yang disiarkan Tim Mitigasi IDI, Rabu (23/9/2021).
Fakta lainnya, varian Delta yang mendominasi di Indonesia sebenarnya bukan varian Delta asli atau B.1.617.2. Melainkan mutasi dari varian Delta yaitu AY.
Dari sekian banyak mutasi AY varian Delta, AY23 dan AY24 memimpin. Bahkan, AY24 paling banyak dilaporkan di Indonesia.
"AY ini adalah turunan dari B.1.617.2, jadi kita lihat bahwa varian Delta itu dulu yang semua masuk B.1.617.2 itu sudah bermutasi lagi, punya turunan lagi," ungkap Prof Amin.
"Yang sekarang ini diberi nama dengan AY. Jadi kalau keseluruhannya varian Delta dengan AY ini ada 2.700, tapi kalau hanya B.1.617.2 saja ada 43 virus," jelas Amin.(dtc)