Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Warning bagi orang tua untuk semakin efektif mengawasi anaknya agar terhindar dari kasus Covid-19. Apalagi saat ini kasus covid melonjak di wilayah Provinsi Sumatra Utara. Bahkan, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut mencatat bahwa lonjakan kasus covid di Sumut ditandai dengan adanya 245 kasus harian baru per hari ini, Senin (07/02/2022), di antara korbannya banyak dari kalangan pelajar.
Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Sumut, dr Inke Lubis, mengungkapkan pihaknya mencatat sepekan terakhir ada 50 pelajar/hari terkonfirmasi positif di Sumut.
"Dalam seminggu ini kita lihat per hari ini 30-50 kasus anak per hari, jadi jauh meningkat dibandingkan satu bulan terakhir," ujar dr Inke Nadia Lubis dalam paparannya pada rapat koordinasi dalam rangka kesiapan RS di Sumut dalam lonjakan kasus Covid-19 dan evaluasi PTM di Sumut, Senin (07/02/2022).
Tidak bisa dipungkiri, kata dr Inke pada rapat yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin Medan, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan itu, bahwa penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah menjadi fakta pelajar terkena covid. Sebab sebelum PTM dimulai, angka anak terkonfirmasi covid sangat kecil.
"Mungkin disebabkan tadi adanya PTM pada anak-anak jadi penyebaran lebih cepat, kita memang belum mengumpulkan data anak-anak terinfeksi darimana, apakah dari sekolah atau keluarga, ini yang belum bisa kita pastikan. Yang kita tahu pasti kasus anak sangat tinggi 40 per hari dalam beberapa hari udah langsung banyak sekali," jelasnya.
Dari jumlah tersebut, menurut dia, 40 persen di antaranya berasal dari pelajar tingkat SMA sederajat. Khusus pelajar SMA dia memprediksi tertular covid karena aktivitasnya di luar sekolah.
"Paling banyak (tertular) itu SMA, 40 persen pada anak SMA, tetapi ini tidak berbeda di tahun 2020 dan 2021, kemungkinan anak SMA ini terjadi penularan bukan karena sekolah tapi karena aktifitas yang banyak di luar, begitu juga pada anak SMP 20 persen," jelas dr Inke.
BACA JUGA: Kasus Omicron Melonjak, Gubernur Edy Instruksikan PTM Sekolah 50%
"Jadi 2020-2021 hanya 16-17 persen, sekarang ini untuk Omicron proporsi yang terpapar 20 persen dari seluruh kasus ada kemungkinan anak-anak yang lebih kecil itu tertular dari sekolah," jelas dr Inke lagi.
Karena lonjalan kasus covid di Sumut, termasuk di kalangan pelajar, maka Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi pun menginstruksikan agar PTM di seluruh jenjang sekolah yang ada di Sumut, jangan dilakukan secara menyeluruh atau 100%.
Ia mengatur pembagiannya 50% secara tatap muka dan 50% secara daring. Instruksi itu diminta dilaksanakan provinsi bersama kabupaten/kota berlaku mulai Senin (07/02/2022).
"Jadi sistem pembelajarannya secara campuran (hybrid learning), yaitu 50 persen daring dan 50 persen luring (tatap muka) mulai 7 Februari 2022," ujar Edy saat memimpin rapat koordinasi dalam rangka kesiapan RS di Sumut dalam lonjakan kasus Covid-19 dan evaluasi PTM di Sumut, Senin (07/02/2022).
Namun, kata Gubernur Edy, PTM 50% tersebut akan ditiadakan atau menjadi full 100% PTM daring jika positivity rate lebih dari 5%. Untuk itu, ia meminta pihak sekolah memperketat penerapan protokol kesehatan.
Edy juga meminta orangtua siswa memantau anaknya masing-masing sebisa mungkin tidak banyak waktu bermain di luar rumah. Ia juga meminta kabupaten/kota melakukan surveilans epidemiologi, apabila menemukan kasus aktif di satuan pendidikan.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, berkoordinasi dengan anggota Satgas Covid-19 Sumut, Senin (07/02/2022), mengantisipasi lonjakan kasus covid di Sumut.