Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menanggapi pandangan umum fraksi di DPRD Sumut atas Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Sumut TA 2022 dalam Rapat Paripurna di Gedung Dewan, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (26/06/2023).
Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan capaian indikator kinerja makro pembangunan terus membaik dari tahun sebelumnya, seperti laju pertumbuhan ekonomi dari 2,61% pada tahun 2021 meningkat jadi 4,73% pada tahun 2022.
Tak hanya itu, Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan terjadi penurunan angka pengangguran terbuka Sumut, yakni dari 6,33% pada tahun 2021menjadi 6,16% tahun 2022.
"Selanjutnya Indeks Pembangunan Manusia dari 72,00 poin pada tahun 2021 meningkat jadi 72,71 poin pada tahun 2022, dan menurunnya angka kemiskinan dari 8,49 % pada tahun 2021 jadi 8,33% pada tahun 2022," ungkap Edy Rahmayadi.
Hadir di antaranya Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, besarta para Wakil Ketua DPRD Sumut, Sekdaprov Sumut, Arief S Trinugroho, Forkopimda, OPD Sumut, BUMD serta pimpinan instansi vertikal dan lembaga lainnya.
Menanggapi pandangan umum Fraksi PDI Perjuangan, Gubernur Edy Rahmayadi juga menyampaikan, pembangunan jalan dan jembatan yang dilaksanakan secara multiyears untuk kepentingan strategis daerah mengalami beberapa kendala dalam progres pembangunannya pada tahun 2022.
"Kami akan melakukan evaluasi dan perbaikan, serta percepatan dalam proses pelaksanaan pembangunan tersebut, seperti penambahan lokasi AMP (Asphalt Mixing Plant atau peralatan produksi campuran beraspal panas), alat dan pekerja agar target pembangunan, terutama infrastruktur jalan mantap pada tahun 2023 tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan," katanya.
Terhadap pandangan umum Fraksi Partai Gerindra, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan kinerja sektor pendapatan pajak dan retribusi pada tahun anggaran 2022, cukup baik. Hal tersebut terlihat dari realisasinya yang melebihi 100%.
Sementara atas pandangan umum Fraksi Partai Golkar, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan, peningkatan kesejahteraan penduduk antara lain ditandai dengan menurunnya kemiskinan, pengangguran dan Gini Rasio, serta meningkatnya indeks pembangunan manusia.
Selain itu pada tahun 2022, PDRB perkapita meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebesar Rp 63,19 juta dari sebelumnya Rp 57,57 juta. Selanjutnya persentase penduduk miskin di Sumut mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 8,49% tahun 2021 jadi 8,33% di tahun 2022.
Selanjutnya atas pandangan Fraksi Partai Nasdem, Edy Rahmayadi menyampaikan percepatan penurunan stunting yang cukup signifikan pada tahun 2022. Capaian prevalensi stunting di Sumut pada tahun 2021 sebesar 25,8% turun menjadi 21,1% pada tahun 2022.
"Capaian ini lebih baik dari capaian nasional yang tercatat sebesar 21,6%. Sesuai dengan arah kebijakan nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 bahwa percepatan penurunan stunting dilakukan secara konvergensi dan lintas sektor yang meliputi kesehatan dan non kesehatan," katanya.
Kemudian atas pandangan Fraksi PKS, Edy Rahmayadi menyampaikan tentang peningkatan kualitas dan pemenuhan akses pendidikan, antara lain dengan melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga serta pemerintah kabupaten/kota, dalam rangka peningkatan angka partisipasi murni (APM) pada pendidikan menengah sederajat.
Untuk pandangan umum Fraksi Partai Demokrat, Edy mengatakan, kondisi ekonomi makro Sumut masih dipengaruhi dampak pandemi Covid-19. PDRB Sumut triwulan I pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp 251,95 triliun yang meningkat dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 225,65 triliun atau meningkat sebesar 4,87%.
"Upaya pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan antara lain pemberdayaan dan peningkatan produktivitas masyarakat miskin, kelompok usaha, peningkatan sarana prasarana UPT Balai Pelatihan kerja serta mendorong 1.000 UKM go digital dan IKM go ekspor," katanya.
Pada Fraksi PAN, Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa target PAD Sumut tahun 2022 sebesar Rp 7,261 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 806 juta, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 6,279 miliar. "Peningkatan juga dapat dilihat dari sisi realisasi jika dibandingkan dengan tahun 2021, yaitu sebesar Rp 812.107.548.014," katanya.
Menanggapi pandangan umum Fraksi Partai Hanura, Edy Rahmayadi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan anggota dewan terhadap realisasi pendapatan daerah Sumut tahun 2022, khususnya dari sektor pendapatan asli daerah.
"Tentu hal ini tidak terlepas dari dukungan anggota dewan yang terhormat dan upaya kita bersama dalam mendorong pencapaian realisasi pendapatan. Semoga ke depan dukungan ini terus berlanjut," katanya.
Terakhir, mengenai pandangan umum Fraksi Nusantara, Edy menyampaikan, program pemberdayaan pertanian desa, antara lain dilakukan dengan dengan memberi bantuan dan dukungan kepada petani dalam upaya meningkatkan produksi dan pemasaran hasil pertanian.
"Kemudian upaya meningkatkan bantuan kepada masyarakat petani di tengah perubahan iklim dan kenaikan harga pupuk, berupa bantuan benih dan pupuk menjadi program prioritas guna meningkatkan produksi dan pemasaran hasil tahun 2023," jelasnya.