Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi memprediksi Ridwan Kamil akan tetap memilih pendamping dari partai koalisi. Sebab terlalu berisiko apabila cawagub dipilih dari luar partai pendukung.
"Dukungan ketiga partai itu menjadi sangat minim. Kehilangan satu partai saja akan terganjal pencalonannya. Maka RK akan sulit mengambil calon di luar koalisi," kata Karim saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (19/12/2017).
Ia menuturkan Ridwan Kamil nampaknya tidak terlalu mempersoalkan cawagub yang berasal dari partai koalisi. Asalkan figur calon pendampingnya punya elektabilitas dan popularitas baik untuk mendongkrak capaian suaranya nanti.
"Sepertinya tidak mempersoalkan wakil itu datang dari partai mana, yang penting mempunyai elektabilitas tinggi dan memiliki kontribusi terhadap kekuatan yang dibangun RK dengan wagubnya nanti," jelas dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan figur yang berpotensi mendampingi Ridwan Kamil yaitu Uu Ruzhanul Ulum. Sebab, sambung dia, Uu pernah mendapat pujian dari Ridwan Kamil lantaran punya elektabilitas dan popularitas memadai sebagai pendampingnya.
"Uu juga mengusai Priangan Timur, meski Daniel waktu itu juga dipuji menguasi Pantura. Tetapi kan Golkar sudah tidak bersama lagi," tutur dia.
Menurutnya persoalan yang dihadapi Ridwan Kamil saat ini yaitu menyatukan ketiga partai agar tetap bersama. Sebab bukan tidak mungkin salah satu partai akan angkat kaki apabila kadernya tidak terakomodir.
"Ada realitas politik yang harus dibaca, PPP sampai mengultimatum kalau tidak mengambil kadernya dia akan mengevaluasi, kemudian PKB juga gitu. RK harus melakukan pendekatan ke NU-annya untuk menyatukan perbedaan antara PPP dan PKB untuk menetapkan siapa pendampingnya," kata Karim. (dtc)