Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Bagian Perlengkapan Setda Kota Medan, S I Dongoran menjawab tudingan dari Jangga Siregar, anggota Komisi III DPRD Medan yang menyebut pengadaan batik tradisional merupakan kegiatan pesanan dari Rita Maharani, istrei Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin.
"Jangan berburuk sangka seperti itu. Tidak ada kaitannya pembelian batik tradisional dengan ibu wali kota," katanya, ketika dikonfirmasi, Rabu (28/8/2019).
Meski diakuinya bahwa saat ini istri wali kota mengelola dan mengembangkan batik Medan. "Kalau kegiatan itu terjadi, akan dibuat beauty kontes, semacam lelang terbuka begitu, siapa saja bisa mengajukan penawaran, mau designer yang ada di Medan maupun luar Medan," paparnya.
"Lagi pula kegiatan pengadaan batik tradisional senilai Rp8,6 miliar itu dibatalkan atas rekomendasi dewan. Tapi, nanti kita lihat lagi apakah jadi dihapus atau tidak," ungkapnya.
Seperti diberitakan, Anggota Komisi III DPRD Medan, Jangga Siregar mencurigai alokasi anggaran senilai Rp8,6 miliar untuk pengadaan batik tradisional bagi 15 ribu lebih aparatur sipil negara (ASN) sebagai titipan dari Rita Maharani, istri Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
"Dia (Rita Maharani) punya batik Medan, jangan-jangan batik tradisional itu jadinya batik Medan, jadi ada kecurigaan pengadaan itu.titipan atau kepentingan istri wali kota," ujar Jangga.
Politikus Partai Hanura ini menambahkan saat pembahasan dengan bagian perkelengkapan tentang pengadaan batik telah diputuskan bahwa alokasi anggaran Rp 8,6 miliar itu dialihkan kepada kegiatan lain.
"Maksimal itu yang kami setujui anggarannya hanya Rp 500 juta. Jadi sebagai percontohan ASN di Balai Kota saja dulu yang diberikan, selebihnya dialihkan kegiatan lain yang lebih bermanfaat," paparnya. (Andika Syahputra)