Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.Selalu ada cerita menarik dalam kontestasi pemilu. Cerita roda kehidupan yang berputar.
Suatu ketika di bawah, di waktu lain ada di atas. Cerita tentang manusia tak pernah tahu takdirnya.
Siapa sangka, Rommy Van Boy yang terlahir dari etnis India bersuku Tamil bisa terpilih dan akan menduduki kursi di DPRD Medan.
Sejarah pun akan ditorehkan. Saat dilantik nanti, Rommy akan menjadi etnis India beragama Hindu pertama yang menjadi anggota DPRD Medan.
Pria kelahiran 39 tahun silam itu merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan S Pubalen dan Jaya Lechumi, yang lahir di Medan.
Secara garis keturunan, Rommy merupakan generasi ketujuh dari etnis India yang semuanya lahir di Medan.
BACA JUGA: Agus Setiawan, Caleg Milenial yang Lolos ke DPRD Medan Kagumi Nasionalisme PDIP dan Soekarnoisme
Dari data yang dilihat medanbisnisdaily.com, di situs infopemilu.kpu.go.id, tertera bahwa Rommy Van Boy merupakan seorang beragama Hindu yang lahir pada 29 Oktober 1984.
Ayah 3 anak itu, diketahui merupakan seorang pengusaha di bidang pengelolaan hasil hutan berupa getah pinus yang menamatkan pendidikan terakhirnya di SMA Immanuel Medan pada 2003.
Bakat usaha itu mengalir di tubuh Rommy lantaran dia lahir dari kedua orang tua yang memang memiliki profesi pengusaha.
"Ayah saya dulunya membuka toko souvenir di Jalan Kediri. Sedangkan Mamak iIbu) saya berdagang bumbu di pasar/pajak pagi Muara Takus," kata Rommy sembari bilang bahwa kedisplinan dan ketekunan itulah yang diajarkan oleh ayah dan mamaknya.
BACA JUGA: Caleg Terpilih DPRD Medan, El Barino Shah: Saya Bawa Kursi Sendiri untuk Golkar
Karier Politik
Rommy kepada medanbisnisdaily.com menyebutkan bahwa Golkar adalah rumah politik pertama baginya, sehingga akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan maju pada pileg 2024 kali ini.
"Golkar adalah rumah politik pertama saya. Dan, Golkar lah yang memantapkan saya untuk terjun ke dunia politik. Dan, karena Golkar juga saya bisa terpilih sebagai anggota dewan," katanya.
Rommy menceritakan, bahwa awal mulanya masuk Golkar pada 2020.
Diawali dengan kekagumannya kepada Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajeckshah.
BACA JUGA: Mengenal Binsar Simarmata, Satu-satunya Caleg Terpilih DPRD Medan 2024-2029 dari Partai Perindo
"Saya masuk Golkar itu karena saya kagum dengan Ketua Ijeck sebagai Ketua Golkar Sumatera Utara, karena kegigihan dan kedisiplinan beliau memotivasi saya untuk terjun ke politik,dan tentunya memilih partai Golkar sebagai partai tempat saya bernaung dalam dunia politik,"katanya.
Oleh Golkar Medan, katanya, tahun 2020 Rommy mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua PAC Golkar Medan Polonia.
Dari situlah, langkah politiknya bermula. Dengan kepercayaan untuk membesarkan Golkar di Polonia, akhirnya dirinya memantapkan untuk maju pada Pileg 2024.
Selain menjabat Ketua PAC Golkar Polonia, Rommy diketahui juga menjabat Bendahara Baladika Karya Sumatera Utara, Bendahara Askot PSSI Medan dan anggota Soksi Medan.
Diserang Isu Agama
Rommy pun mengaku bahwa perjalanan politiknya dinilai penuh perjuangan yang dimulai saat memberanikan diri untuk maju sebagai caleg di dapil Kota Medan 5, yakni Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Polonia dan Medan Maimun.
Awal kampanye katanya, dia mendapat serangan dimulai dari isu agama yang dihembuskan oleh lawan politiknya di dapil dengan jatah 12 kursi itu.
Sebagai seorang etnis India bersuku tamil, tak mudah baginya untuk bisa mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat khususnya dari luar etnis India.
"Pada saat itu, ya, kampanye terbuka. Saya diserang dengan isu agama.Tapi, saya tak anggap itu halangan.Malahan saya makin tertantang untuk bisa meyakinkan ke masyarakat.Bahwa, saya datang bukan soal apa agama saya.Saya datang, meminta dukungan masyarakat dan meyakinkan bahwa ini bukan pemilihan tokoh agama untuk pimpin ibadah," katanya.
BACA JUGA: Jadi Caleg Terpilih DPRD Medan dari NasDem, dr Faisal Arbie: Insyaallah Saya akan Amanah!
Setelah pendekatan itu, masyarakat akhirnya bisa menilai bahwa apapun agama dia, dari suku apapun yang terpenting adalah bisa menjadi penyambung aspirasi masyarakat di DPRD Medan.
"Saya, asal datang ke masyarakat selalu bilang 'Saya ini adalah etnis India suku tamil dan beragama Hindu.Saya datang berharap dukungan dari masyarakat. Saya tidak pernah memandang siapapun bapak dan ibu.Bagi saya, saya punya niat yang tulus untuk maju dan jika diberi amanah oleh bapak dan ibu, saya akan jaga amanah itu jika saya terpilih nanti',"katanya.
Itulah, yang akhirnya menjadi kekuatan baginya. Baginya, kejujuran dan niat baik pasti akan berbuah manis meskipun awalnya sulit untuk didapat.
Walhasil, isu agama yang dihembuskan kuat oleh pesaingnya terpatahkan.
Bahkan, dia tidak menyangka bahwa banyak juga masyarakat yang memilih dan mendukung dirinya yang bukan etnis India keturunan.
Dan, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Medan, Rommy Van Boy mempu mencatakan hasil sebanyak 7.875 suara.
"Politik yang diajarkan oleh Golkar adalah politik yang merangkul seluruh masyarakat.Baik itu keturunan India khususnya yang memberikan mandat dan amanah ini kepada saya agar kiranya dapat membantu mensejahterakan masyarakat keturunan India khususnya dan masyarakat kota Medan umumnya.
Saya yakin saya dapat merangkul semua suku dalam mengemban tugas dan amanah yang diberikan oleh masyarakat kepada saya,"katanya.
Angka itu pun menghantarkannya mendapat 1 kursi yang didapatnya dari dapil kota Medan 5.
"Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.Karena hasil pileg 2024 ini, kami diamanahi masyarakat untuk menjadi wakilnya di DPRD Medan sedikit atau banyak suara masyarakat harus tetap diperjuangkan,” katanya.
Dari perjalanan politik pada Pemilu 2024 ini, Rommy Van Boy mengaku banyak mendapatkan pelajaran politik dari Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Rajekshah dan Ketua DPD Golkar Medan, Rahmaddian Shah.
"Bang Ijeck adalah ayah politik bagi saya. Begitupun bung Rahmaddian Shah .Karena dari sana saya belajar bahwa berpolitik adalah wadah menguatkan mental dan ibadah guna berjuang bersama rakyat, dan menyahuti aspirasi masyarakat,"katanya.
Pendidikan dan Kesehatan
Kelak, jika duduk di parlemen, fokus yang akan diperjuangkannya adalah persoalan Kesehatan dan Pendidikan.
"Tentunya seperti yang kita ketahui,kita selalu memiliki 2 masalah besar yang harus segera diatasi, yaitu pendidikan dan kesehatan.masih banyak anak-anak yang putus sekolah karena tidak mampu,dan orang sakit yang tidak berani berobat ke rumah sakit.Hal ini membuat hati nurani saya tergerak untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut di masyarakat kota medan khususnya," tutupnya.