Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dari 50 caleg terpilih DPRD Medan yang sudah diumumkan KPU, Andreas Pandapotan Purba satu-satunya dari generasi Z (Gen Z). Usinya pria kelahiran Pematang Siantar, 4 Februari 2024 ini baru 24 tahun.
Generasi milenial adalah mereka yang lahir tahun 1981-1996 atau saat ini berusia 28-43 tahun. Sedangkan Gen-Z mereka yang lahir 1997-2012, kini berusia 12-27 tahun. Ada 14 caleg terpilih dari generasi milenial di DPRD Medan.
Pada Kamis (21/3/2024), medanbisnisdaily.com berkesempatan berbincang-bincang dengan politikus muda Partai Gerindra ini di lokasi usahanya di kawasan Jalan Setiabudi, Medan.
BACA JUGA: Deretan Caleg Milenial dan Gen-Z yang Lolos Jadi Anggota DPRD Medan 2024-2029, Siapa Saja Mereka?
Pada Pemilu 2024 ini, Andreas bertarung di daerah pemilihan (dapil) Kota Medan 3 yang meliputi Medan Deli, Medan Timur, Medan Tembung dan Medan Perjuangan. Hasilnya, alumnus Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sumatera Utara (USU) itu berhasil membukukan 7.632 suara.
Sebelum menjadi caleg, keseharian APP, panggilan Andreas, merupakan seorang pengusaha muda di bidang kontraktor, laveransir, jasa perbaikan/perawatan dan penyewaan mobil.
Alumnus SMA St Thomas 1 Medan pada 2018 itu juga memiliki bengkel mobil umum resmi bernama GRAND SMS (Sahabat Mobil Service).
Berbicara soal politik, APP mengaku bahwa darah politik mengalir di tubuhnya karena kakek (oppung) dari ibunya yang merupakan mantan anggota DPRD Taput bernama Charles Sibarani.
Selain itu, katanya, abang dari ayahnya (bapatua-panggilan bagi orang Batak) juga pernah menjadi anggota DPRD Banten.
BACA JUGA: Agus Setiawan, Caleg Milenial yang Lolos ke DPRD Medan Kagumi Nasionalisme PDIP dan Soekarnoisme
"Jadi, politik sepertinya bukan hal yang asing bagi saya," katanya.
Kagumi Prabowo Subianto
APP belajar politik dimulai dari bangku sekolah. Saat itu, bungsu dari 2 bersaudara itu memulainya dengan bergabung di Satuan Pelajar (Satpel) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Medan.
Lalu, pengalaman organisasi berlanjut dengan begabung di Satuan Mahasiswa (Satma) IPK USU.
Lantas APP di tahun 2020 bergabung dengan Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira), organisasi sayap (Orsap) Partai Gerindra yang bertujuan menjaring aspirasi masyarakat Kristiani Indonesia meliputi yang beragama Protestan dan Katolik.
BACA JUGA: Caleg Terpilih DPRD Medan, El Barino Shah: Saya Bawa Kursi Sendiri untuk Golkar
Di Gekira inilah, timbul kekagumannya atas sosok pantang menyerah seorang Prabowo Subianto.
Sehingga memantapkan dirinya untuk bergabung dan maju sebagai caleg dari Gerindra.
APP mengakui bahwa terjun ke dunia politik merupakan impiannya sejak kecil.
Sebab, banyak cerita yang didengarnya dari sang oppung, bahwa dengan politik akan bisa berkontribusi bagi masyarakat dan membangun kampung.
"Apalagi masih banyak generasi milenial, terutama orang Batak Kristen yang tampil di dunia politik. Makanya, saya ingin tunjukkan bahwa pemuda Batak itu harus bisa berperan untuk menjadi perpanjangan saluran berkah bagi milenial," tegasnya.
BACA JUGA: Mengenal Binsar Simarmata, Satu-satunya Caleg Terpilih DPRD Medan 2024-2029 dari Partai Perindo
Modal Sendiri
Untuk bertarung, apalagi dalam dunia politik di kontestasi pileg memang diperlukan 'amunisi' yang cukup agar bisa menang meraih kursi di lembaga legislatif.
Makanya, APP mengaku telah mempersiapkan sendiri modal untuk melakukan sosialisasi dan door to door ke masyarakat di dapilnya.
"Pastilah, ada cost politic, dan saya mempersiapkannya sendiri dari hasil usaha yang telah saya miliki. Jadi, memang udah saya persiapkan secara matang secara pribadi cost politik itu,"katanya.
BACA JUGA: Jadi Caleg Terpilih DPRD Medan dari NasDem, dr Faisal Arbie: Insyaallah Saya akan Amanah!
Bupati Samosir
Andreas juga mengaku kagum dengan sosok Bupati Samosir Vandiko T Gultom, salah satu bupati termuda di Indonesia, khususnya Sumatra Utara.
"Bupati Samosir itu panutan saya. Usia muda udah buat gebrakan dengan terpilih sebagai bupati. Saya, ingin seperti beliau, memiliki jiwa petarung dan tanpa takut menghadapi politisi-politisi senior. Dan, suatu saat saya akan balik ke kampung, besarkan daerah dimana saya dilahirkan," katanya.
Ditanya alasan terjun ke dunia politik, APP mengatakan ingin menjadi bagian dari sistem kekuasaan.
Dengan begitu dia bisa berkontribusi membangun Medan.
“Ketika kita melihat dari luar ada yang salah atau kurang, satu-satunya cara membenahinya ya dengan masuk ke dalamnya,” tandas dia.
Di Kota Medan 3, Andreas harus bertarung dengan caleg petahana yang sudah punya nama dan pengalaman bertempur, di antaranya R Muhammad Kholil Prasetyo dan Netty Yuniati Siregar. Meski demikian ia tidak gentar, karena sudah punya kiat khusus.
"Strateginya mungkin yang masuk dan dapat diterima masyarakat," katanya.
Saat kampanye, dirinya hanya selalu kampanyekan jargonnya, yakni Amanah (A), Peduli (P), Pembawa Perubahan (P).
“Yang muda pasti bisa dan mampu. Muda lebih cepat dan up to date,” ujarnya seraya menyebut harus bisa miliki ATM (Amati, Tiru dan Motivasi).
Sebagai keterwakilan kawula muda, APP pun akan memperjuangkan aspirasi anak muda Kota Medan.
Salah satunya, melalui anggaran untuk ciptakan anak muda di Medan khususnya dapil kota Medan 3 agar melek digitalisasi.
"Anak muda di medan harus melek teknologi, digitalisasi. Dan itu harus diperjuangkan anggarannya biar dengan memberikan ruang yang seluas-luasnya anak muda di medan bisa melek teknologi," imbuhnya.