Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kas daerah milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan dikabarkan dalam keadaan kosong. Hal ini menyebabkan banyak tagihan yang disampaikan kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tidak dapat dicarikan.
"Iya, ancor kali kita kali ni, ditahan Kaban Keuangan semua berkas, gak ada duit katanya," ungkap sumber di Balai Kota, Medan, Senin (22/6/2020).
Informasi dihimpun keuangan Pemko Medan tekuras akibat membiayai penanganan pandemi covid-19 yang sedang berlangsung saat ini. Sementara itu, pendapatan yang diproyeksikan tidak terealisasi.
Kepala BPKAD Medan, Tengku Ahmad Sofyan, menepis isu yang menyebut bahwa kas kosong.
"Kas kosong gak betul, kita memang mengalami defisit bulan berjalan. Kita buat skala prioritas pembayaran untuk belanja rutin operasional dan dilakukan secara bertahap," ujar Sofyan.
Ketua DPRD Medan, Hasyim, menilai wajar kondisi keuangan Pemko Medan dalam keadaan tidak sehat. Sebab, proyeksi penerimaan pendapatan tidak dapat terealisasi mulai dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemprov Sumut hingga pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan.
"Akibat pandemi covid-19 ini perekonomian lumpuh, tidak ada perputaran ekonomi, alhasil PAD Kota Medan seperti pajak restoran, pajak hotel, PBB (Pajak Bumi Bangunan), retribusi dan sebagainya tidak tercapai," ujarnya.
"Informasi terakhir kas Pemko Medan defisit Rp 20 miliar perbulan," imbuhnya.
Politikus PDIP ini berharap dengan mulainya tatanan hidup baru atau New Normal, perekonomian mulai kembali tumbuh dan PAD Kota Medan bisa diraih.
Meskipun diakuinya, Medan saat ini masuk zona merah. "Ekonomi dan kesehatan ini tidak bisa dipisahkan, harus berjalan seiringan," tuturnya.