Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pematang Siantar. Wali Kota Pematang Siantar, Hefriansyah, didemo puluhan jurnalis/wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Siantar, pada Kamis (13/8) pagi. Unjuk rasa itu buntut dari pernyataan Hefriansyah yang dikeluarkan saat sejumlah wartawan melakukan wawancara cegat terhadapnya di depan Gedung DPRD Siantar.
Saat itu, wartawan mengonfirmasi kedatangan Wali Kota Hefriansyah ke Sektretariat Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Namun bukannya jawaban yang dilontarkan, melainkan perkataan yang dianggap melecehkan.
"Siapa yang bilang? Kalian tanya samaku. Makanya cari informasi itu yang akurat, jangan mengada-ada," katanya sambil menunjuk kepala.
Makanya informasinya jelas. Coba konfirmasi ke KASN. Kata Kusen itu apa? Makanya kau cari pake otak!" ucapnya sambil masuk ke dalam mobil.
Ucapan itu dinilai melecehkan profesi wartawan. Aliansi Jurnalis Siantar menuntut Hefriansyah untuk meminta maaf. Massa bergerak ke Kantor Wali Kota dan selanjutnya ke Kantor DPRD Siantar. "Title akademis Hefriansyah banyak, sampai S3. Gelar akademisnya itu diragukan dan kami minta untuk dicopot," kata Hermanto Sipayung dalam orasinya.
Hermanto menilai, ucapan yang dikeluarkan seseorang yang bergelar tinggi harusnya memiliki etika, namun hal itu tidak ada dalam diri Hefriansyah. Dimana Hefriansyah juga sebagai pejabat pemerintahan. "Jangan jadikan jabatan untuk kekuasaan yang tidak terkontrol," pungkasnya.
Sementara itu di Kantor DPRD Siantar, sejumlah anggota dewan menerima aksi dari Aliansi Jurnalis Siantar. Ferry Sinamo, salah seorang anggota dewan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan para kuli tinta itu.
"Kami akan tindaklanjuti ke pimpinan. Kemarin kami juga sudah mengetahui ucapan yang tidak sepantasnya dikeluarkan Hefriansyah Noor. Aspirasi teman-teman wartawan akan kami proses," ucap wakil ketua komisi II DPRD Siantar itu.