Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Siantar, Robinson Peranginangin, membuka program rehabilitasi sosial penyalahgunaan narkotika bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP), Selasa (27/02/2024).
Pembukaan rehabilitasi ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Kalapas dengan pengurus Yayasan Medan Plus dilanjutkan dengan pemberian tanda peserta kepada perwakilan warga binaan.
Hadir pada acara pembukaan tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, dan Keamanan KanwilKumham Sumut Kriston Napitupulu, dan perwakilan Kepala BNNK Simalungun, Romince Sitorus.
Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) Lapas Narkotika Siantar, Andri Rinaldi Sembiring melaporkan, program rehabilitasi diikuti sebanyak 140 warga binaan dengan masa waktu selama 6 bulan dimulai Februari hingga bulan Agustus.
Kalapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar dalam sambutannya berharap kepada warga binaan yang mengikuti rehab, benar-benar dari niat diri sendiri untuk melaksanakan program tersebut. Jika tidak, maka akan sia-sia.
"Ingat! kalau benar-benar dengan kesadaran sendiri mengikuti program ini, kelak selesai menjalani masa hukumannya tidak akan tergiur dengan yang namanya narkoba lagi," sebut Kalapas.
Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, dan Keamanan Kemenkumham Sumut, Kriston Napitupulu mengatakan bahwa, tujuan dilakukan rehabilitasi ini adalah dalam rangka pemulihan kualitas hidup warga binaan.
Oleh karenanya kepada warga binaan yang diberikan kesempatan mengikuti program ini, agar memanfaatkan kesempatan yang sangat berharga ini dengan baik dan jangan disia-siakan.
"Perlu disampaikan, warga binaan yang mengikuti program rehabilitasi sosial ini harus punya tekad untuk merubah perilaku ke arah yang lebih baik lagi nantinya," sebut Kriston.