Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnjadaily.com-Padang Sidimpuan. Pedagang perabotan rumah tangga pada masa pandemic covid-19 kesulitan untuk menjualkan barang dagangannya. Omset penjualannya mengalami penurunan 30%.
Hotnida (52), pedagang perabot buatan Jepara mengatakan kalau selama pandemic ini penjualan perabot rumah tangga seperti lemari, sofa, meja dan kursi jepara yang didatangkan langsung dari Jepara Pulau Jawa mulai sepi pembeli. Dia memperkirakan kondisi ekonomi masyarakat yang kurang baik salah satu penyebabnya sehingga untuk membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga berkurang.
“Sepi mas tak ada pembeli,”ujar Hotnida (52) salah satu pedagang perabotan rumah Tangga di Kota Padang Sidimpuan, Rabu (21/10/2020).
Hotnida sendiri putri jawa datang merantau bersama suaminya dari pulau Jawa membuka penjualan perabotan rumah tangga khas buatan Jepara di Kota Padang Sidimpuan.
Dikatakan bahwa sebelum pandemic ini terjadi penjualan perabotan rumah tangga Jepara omsetnya lumayan bagus, namun sejak panemi ini paling hanya terjual satu atau dua set saja per bulannya. “Selama pendemi covid-19 ini penjualan kita berkurang kadang dua, kadang tidak ada dalam sebulan, sebelumnya bisa kita jual tiga dan empat set dalam satu bulan ada sekitar 30 persen omsetnya menurun,” katanya.
Sepinya penjualan perabotan rumah tangga sangat berpengaruh terhadap ekonomi dan kebutuhan hidupnya, apalagi dirinya tinggal sebatang kara karena suaminya telah meninggal empat tahun lalu. Sementara dia harus memikirkan sewa ruko dan rumah tempat tinggal di Kota Padangsidimpuan ini. “Suami saya sudah meninggal empat tahun lalu, tinggal saya sendiri anak tidak ada, ruko disewa dan rumah juga menyewa, semua hanya berharap dari usaha ini,” keluhnya.
Sambil menawarkan perabotannya kepada media dia berharap pandemic cepat usai, ekonomi masyarakat kembali bergairah sehingga bisa beli perabotan rumah tangga ditHotnida (52), pedagang perabot buatan Jepara mengatakan kalau selama pandemic ini penjualan perabot rumah tangga seperti lemari, sofa, meja dan kursi jepara yang didatangkan langsung dari Jepara Pulau Jawa mulai sepi pembeli. Dia memperkirakan kondisi ekonomi masyarakat yang kurang baik salah satu penyebabnya sehingga untuk membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga berkurang.
“Sepi mas tak ada pembeli,”ujar Hotnida (52) salah satu pedagang perabotan rumah Tangga di Kota Padangsidimpuan, Rabu (21/10/2020).
Hotnida sendiri putri jawa datang merantau bersama suaminya dari pulau Jawa membuka penjualan perabotan rumah tangga khas buatan Jepara di Kota Padangsidimpuan.
Dikatakan bahwa sebelum pandemi ini terjadi penjualan perabotan rumah tangga Jepara omsetnya lumayan bagus, namun sejak panemi ini paling hanya terjual satu atau dua set saja per bulannya. “Selama pendemi covid-19 ini penjualan kita berkurang kadang dua, kadang tidak ada dalam sebulan, sebelumnya bisa kita jual tiga dan empat set dalam satu bulan ada sekitar 30 persen omsetnya menurun,”katanya.
Sepinya penjualan perabotan rumah tangga sangat berpengaruh terhadap ekonomi dan kebutuhan hidupnya, apalagi dirinya tinggal sebatang kara karena suaminya telah meninggal empat tahun lalu. Sementara dia harus memikirkan sewa ruko dan rumah tempat tinggal di Kota Padangsidimpuan ini. “Suami saya sudah meninggal empat tahun lalu, tinggal saya sendiri anak tidak ada, ruko disewa dan rumah juga menyewa, semua hanya berharap dari usaha ini,” keluhnya.
Sambil menawarkan perabotannya kepada media dia berharap pandemi cepat usai, ekonomi masyarakat kembali bergairah sehingga bisa beli perabotan rumah tangga di tempatnya.