Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, langsung meninjau bencana banjir yang melanda Kota Tebingtinggi, Sabtu sore (28/11/2020), di kawasan Pasar Sakti Kelurahan Bandar Sakti Kecamatan Bajenis dan Posko di Jalan Anturmangan Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan.
Dengan menggunakan perahu karet Gubsu didampingi Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan bersama Kapolres Tebingtinggi AKBP James Parlindungan Hutagaol juga meninjau daerah terdampak banjir di Jalan Ikhlas (Belakang PLN) Kecamatan Rambutan Tebingtinggi.
Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan, kita lihat kondisi air cukup tinggi, tetapi ada kelemahan dimana tanggul sekitar 50 meter jebol, sehingga air masuk ke wilayah Tanjung Marulak Tebing Tinggi. Kemudian perlu ada normalisasi sungai, kedangkalan sungai inilah yang nanti setelah susut air itu yang harus kita evaluasi dan nanti dilakukan bersama-sama dengan BWSS.
"Pemerintah Provinsi Sumatera Utara jelas akan menyiapkan bantuan logistik dan obat-obatan. Diperkirakan sekitar 10 ribu kepala keluarga yang terdampak banjir di Tebingtinggi ini," kata Gubsu.
Menurut Gubsu, dalam penanggulangan banjir, dalam waktu singkat kita harus menyiapkan posko untuk memberikan logistik dan makanan, yang sifatnya saat ini masyarakat tidak bisa melaksanakan aktifitas. Sehingga makanan yang diutamakan dan kemudian obat-obatan dan kita segera membagikan masker untuk mengantisipasi COVID-19.
"Kepada warga masyarakat saya menghimbau waspadai alam, satu bulan yang lalu sudah saya sampaikan memang kondisi alam saat ini kurang bersahabat. Tetapi kalau kita taati intruksi dari Bapak Walikota, Bapak Kapolres dan TNI, waspada dan pasti aman," imbuh Gubsu Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menjelaskan, sekarang kita sudah ada 56 posko yang didirikan. Kita masih meminta bantuan posko-posko tenda pleton atau tenda kecil. Kemudian perahu kita tidak banyak, untuk itu kita juga meminta bantuan kepada Gubernur perahu untuk evakuasi warga-warga yang mengungsi, termasuk logistik yang memang kita mintakan bantuannya, katanya.
Umar Zunaidi juga menegaskan bahwa di Tebing Tinggi sama sekali tidak ada daerah yang terisolasi akibat dampak bencana banjir. "Kita bersama SAR dan Tangana terus melakukan evakuasi, dari tadi malam sudah menghimbau bahwa masyarakat jangan berdiam di tepi sungai, dan kita prediksi dari jam 20.00 Wib tadi malam bahwa air akan naik mulai jam 24.00 WIB sampai dini hari, dan kenyataannya memang demikian," jelas W0wali kota.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda Kota Tebingtinggi disebabkan meluapnya aliran air Sungai Padang sejak Jumat (27/11/2020), hingga saat ini, banjir telah merendam 5 kecamatan dan 14 kelurahan di Tebing Tinggi.