Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serdang Bedagai. Para pedagang pekanan Pasar Lelo di Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tetap menolak digusur, meskipun telah 4 kali pekanan dilarang berdagang di lapak yang telah belasan tahun mereka tempati, Minggu (10/10/2021).
Penolakan digusur ini nyaris berakhir dengan bentrok. Adapun alasan petugas Satpol PP yang dipimpin Edwin T arigan melarang pedagang berjualan karena alasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), meskipun Kabupaten Serdang Bedagai telah masuk PPKM level 2.
Camat Sei Rampah, Rahmat Suhendra Damanik, mengatakan, kedatangan petugas Satpol PP bersama dirinya terkait relokasi pedagang Pasar Lelo ke Pasar Sei Rampah. "Ini terkait penataan kota, pedagang Pasar Lelo direlokasi ke Pasar Sei Rampah," ungkap Hendra, Minggu (10/10/2021).
Sayangnya relokasi ini ditolak pedagang Pasar Lelo yang memilih bertahan berjualan tetap di tempat yang lama. "Tempatnya sudah ada di Pasar Sei Rampah, tinggal lagi pedagang yang belum mau untuk direlokasi," ujar Hendra.
Saat disinggung ada dugaan menghalangi kendaraan yang hendak masuk ke Pasar Lelo, Hendra membantah hal tersebut. "Bukan menghalangi pedagang untuk berjualan, hanya terkait relokasi pedagang Pasar Lelo dipindahkan ke Pasar Sei Rampah," ujar Hendra lewat selulernya.
Diberitakan sebelumnya, melalui video viral yang beredar di akun media sosial Facebook bernama Bienda Wanda Windi, tampak puluhan pedagang ngamuk pada petugas Satpol PP.
"Masuk terus masuk, kami cari makan di sini bukan jual narkoba kami di sini. Jangan kalian (Satpol PP) halangi kami jualan ya," ujar pemilik akun facebook bernama Bienda Wanda Windi.
Merasa tak cukup puas, pemilik akun Facebook ini terus berteriak yang menyebarluaskan dengan bersiaran.langsung, ia mengatakan sebelumnya para pedagang di Pasar Lelo sudah tidak berjualan selama empat kali.
"Presiden aja enggak ada ngelarang orang berdagang biar tau kalian. Empat kali kami enggak berjualan, ada pemerintah ngasih makan kami. Anak kami mau sekolah, kalau untuk masalah perut apapun kami lawan ya," ujar pemilik akun.
Sedangkan pedagang lainnya yang terdengar sahutannya di video yang beredar tersebut juga mengatakan, sudah bertahun-tahun mereka berjualan di Pasar Lelo tidak pernah ada kejadian seperti ini.
"Kalian (Satpol PP) minggir di situ, jangan nutupi jalan, kami mau masuk. Jangan egois kali pak, pakai toleransi, kami bertahun-tahun dagang di sini enggak pernah kek gini," saut pedagang lainnya.
Pemilik akun Facebook tersebut kembali mengatakan, para pedagang di Pasar Lelo hanya berjualan seminggu sekali.
"Kami berdagang di sini hanya sekali seminggu, kami mencari uang untuk makan, untuk anak-anak kami sekolah. Tujuan pemerintah pusat mensejahteraan rakyat," ujar pemilik akun Facebook.
Sementara itu, tampak seorang pria mengenakan baju kaos berwarna putih yang dikenal sebagai Kabid Penegakan Hukum Satpol PP Erwin Tarigan mencoba memberikan penjelasan terhadap pedagang.
"Saya kemarin sudah minta tolong dua Minggu yang lalu, tolong datang ke kantor Satpol PP. karena waktu itu sudah ada orang pasar, saya baru ganti. Saya tau permasalahnya, saya tanya solusinya gimana," ujar pria berkaos putih.
Namun, perkataan pria berbaju kaos putih disangkal seorang pedagang yang tak terima dengan perkataan yang disampaikan.
"Bapak ngomong bagus-bagus, tapi apa bapak bilang tadi, wajib di tutup Pasar Lelo ini. Bapak bilang seperti itu kepada saya, mati saya kalau bapak tidak ada ngomong kek gitu. Kita ngomong bijaksana, jangan nanti ngomong begini, nanti ngomong begitu, harus tegas pak," ujar salah seorang pedagang berbaju biru bermasker putih.