Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serdang Bedagai. Dua orang anak yang masih berusia bawah umur menjadi korban penganiayaan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.
Korban bernama AAS berusia 13 tahun dan J berusia 11 tahun. Peristiwa ini terjadi pada, Sabtu (25/12/2021) sekitar pukul 10.00 WIB, di Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kec. Sei Rampah, Sergai.
Menurut korban, pelaku berjumlah dua orang yang merupakan ibu dan anak. Keduanya bernama Amrah (58), dan anaknya bernama Heri (25) warga Bagan Batu, Kabupaten Rokan, Riau saat hendak bertamu ke rumah oran gtua korban. Mirisnya, pelaku ini dikenal merupakan nenek tiri dari korban-korbannya.
Ayah korban Isnain Sembiring saat dihubungi, menceritakan kronologis bagaimana anaknya bisa mendapat penganiayaan dan kekerasan dari pelaku.
"Pelakunya ini dua orang, jadi pada saat itu kondisi rumah saya ini lagi kosong, karena kami sedang berkegiatan diluar rumah dan yang berada di dalam rumah saat itu tiga orang anak saya dan salahsatunya keponakan saya," ujar Isnain, Senin (27/12/2021).
Lanjut Isnain, Karena ia sedang pergi bersama istrinya, dirinya pun menyampaikan pesan kepada anak-anaknya, jika pintu rumah dikunci, apabila ada yang mengetuk jangan langsung di buka.
"Jadi kebetulan pada saat kejadian, pelaku ini masih ada hubungan saudara sama saya yaitu adik mamak (ibu) kandung saya. Sewaktu itu, ketika pelaku datang bersama anaknya bernama Heri, digedor merekalah pintu rumah saya. Cuma anak-anak saya ini lama membukanya karena seperti yang sudah pesankan sebelum saya pergi jangan buka pintu.langsung kalau ada yang datang," ujar Isnain.
"Akhirnya, anak saya yang besar AAS ini menyuruh keponakan saya J untuk membuka pintu," sambungnya.
Setelah dibuka pintunya oleh J, pelaku Amrah sang nenek merepet-merepet, memaki-maki, dan melontarkan kata-kata kasar ke keponakan saya yang bernama J, karena lama membuka pintu rumah.
"Gak tau kau siapa aku ini," ujar pelaku diperagakan Isnain.
"Suka hati aku lah," ujar keponakan Isnain yang bernama J karena merasa direpeti.
Merasa kesal atas jawaban J, pelaku Amrah pun menampar muka keponakan saya sebanyak tiga kali.
"Datang abangnya sekaligus anak saya yang paling besar AAS, melihat si adiknya di tampar, emosi juga lah anak saya ini," balik melawan, ujar Isnain.
Eh, bukannya menyabarkan ibunya, anak Amrah yang bernama Heri malah ikut ikut menyerang anak saya yang berinisial AAS.
"Kepala anak saya dipukul dengan tangan, di tolak, dan habis itu di ludahi. Bahkan, si Heri mengancam anak saya, kalau ngadu sama ayahmu, parangan pun kita tadi," ujar Isnain menirukan keterangan anaknya.
Setelah menyerang korban-korbannya, kedua pelaku yang merupakan ibu dan anak ini, pergi melengos meninggalkan rumah korbannya.
"Setelah kejadian anak saya menelpon saya, cuma karena tak terangkat di telpon, anak-anak saya ini menelepon kakak saya. Mendapat kabar tersebut, kakak saya langsung ke rumah dan melihat kondisi wajah keponakan saya sudah bengkak. Tetapi kedua pelaku sudah pergi dari rumah," ujar Isnain.
Isnain kembali menegaskan, jika pelaku Amrah adalah nenek dari anak-anaknya. "Pelaku ini datang mau menjumpai ibu kandung saya, cuma ibu saya tidak ada di rumah," ujar Isnain.
Atas kejadian ini, Isnain bersama istrinya Neni Oktiana P sudah membuat laporan penganiayan dan kekerasan terhadap anak yang masih berusia di bawah umur ke Polres Sergai pada, Sabtu (25/12/2021) kemarin.
"Kami berharap segera lah pihak kepolisian untuk menangkap pelaku ini, ini kasus kekerasan di bawah umur. Saya takutnya karena saya orang biasa, jadi ini enggak di proses sama pihak kepolisian. Apalagi ini pelakunya orang luar, tinggalnya di Bagan Batu, Provinsi Riau," ujar Isnain sembari menunjukan LP dari kepolisian Sergai.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sergai, AKP Made Yoga Mahendra, saat dikonfirmasi akan mengecek laporan tersebut. "Ya, ada bang," balas Made membenarkan.