Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sergai. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Serdang Bedagai (Sergai) prihatin dengan insiden pencurian di tiga musala yang ada di Sergai. Pasalnya sudah tiga musala kemalingan kontak infaq dan peralatan.
"Mengenai pencurian dan penyakit masyarakat lainnya MUI bukan tidak bisa berbuat namun kita punya batasan. Karena ada lembaga penegak hukum yang punya kapasitas untuk itu, seperti polisi, Kejaksaan dan Pengadilan. Namun mendengar itu kita sangat sedih dan prihatin," kata Ketua MUI Sergai, H Hasful Huznain saat dihubungi, Kamis (25/5/2023).
Hasful mengatakan, kotak infaq dan peralatan yang ada di dalam masjid dan musala bersumber dari dana umat yang akan digunakan untuk keperluan kegiatan masjid dan mushala.
"Mencuri itu dilarang oleh agama, tidak diperbolehkan namun karena itu saya sangat prihatin malah pencurian dilakukan di dalam musala," ujarnya.
Hasful melanjutkan banyak pencurian dilakukan karena masyarakat sudah terkontaminasi narkoba. Menurutnya hal itu sangat berbahaya apalagi banyak pengguna narkotika adalah kalangan remaja dan orang dengan ekonomi lemah.
"Iya apalagi ini katanya karena banyak narkotika. Saya sedih mendengar ini, apalagi yang pakai adalah orang dengan ekonomi lemah dan membuat kasus penyakit masyarakat makin banyak," ujarnya.
Untuk itu, MUI Sergai pun meminta agar masyarakat menjauhkan diri dari penyalahgunaan narkotika. Dia juga meminta warga bersama sama menjaga lingkungan dengan mendirikan Poskamling.
Masalah narkotika yang membuat meningkatnya aksi kejahatan, sambung Hasful, harus diatasi lewat jalan kebersamaan semua pihak.
Kendati demikian MUI Sergai berharap agar aparat penegak hukum juga dapat memberantas peredaran narkotika.
"Bisa dibuat Poskamling agar gotong royong sama sama warga pemerintah Desa penegak hukum bisa jaga kampung, rumah dan desanya. Ini saya kira perlu dilakukan. Selain itu saya mengajak agar masyarakat menjauhkan diri dari bahaya narkotika. Ini perlu kerjasama semua pihak," tutupnya.
Sebelumnya, tiga musala yang ada di tiga desa di Sergai disatroni maling. Aksi pencurian di rumah ibadah umat muslim itu kerap terjadi dan membuat warga resah.
Tiga musala yang dibobol kawanan maling itu antara lain Musala Al Falah yang terletak di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Musala Al Yakin di Pangkalan Budiman, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, dan Musala Al Amin yang ada di Dusun II, Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban.
Hariadi penjaga Musala Al Amin mengatakan, aksi pencurian sudah kerap terjadi. "Ini sudah yang ketiga kali kotak infaq dibobol dan dibawa oleh pelaku," kata Hariadi, Rabu (24/5/2023).
Terakhir pencurian kontak infaq mushola Al Amin terjadi sekitar hari Senin (15/5/2023) lalu. Karena sudah sering kehilangan kontak Infaq mushola Al Amin dipasang dua gembok.
Tapi upaya itu sia sia sebab pelaku memecahkan kotak Infaq yang terbuat dari kaca dan membawa kabur uang umat.
"Ini gembok dua karena kemarin itu kan udah dibobol dua kali. Cuman pas semalam kota Infaq itu ditempelkan di tembok rupanya pas kita angkat belakangnya sudah pecah dan uangnya diambil pelaku," ujar Hariadi.
Hariadi mengatakan, kejadian serupa juga terjadi di Mushola Al Falah yang terletak di Desa Pematang Ganjang yang tak terletak jauh dari Mushola Al Amin.
Nani salah satu warga yang bermukim di samping mushola Al Falah mengatakan, kejadian pencurian itu terjadi usai salat zuhur.
"Pas siang itu hilang, siap salat zuhur tiba tiba microphone masjid sudah hilang dibawa, itu sama CCTV juga diambil pelaku. Kejadian itu kita kira setengah bulan lalu gitu," kata dia.
Aksi pencurian juga dilaporkan warga terjadi di Mushola Al Yakin di Pangkalan Budiman, Kecamatan Sei Rampah.
Ratna salah satu warga mengatakan, mushola yang ada di lingkungan disatroni kawanan maling sekitar satu bulan lalu. Pelaku masuk ke dalam mushola dan membawa yang kotak infaq.
Kata Ratna kasus pencurian di sekitar rumahnya belakang memang marak terjadi.
"Kemarin di mushola kami juga kehilangan kontak Infaq. Dan memang di sini sangat banyak kali kasus pencurian seperti itu," aku Ratna.
Ratna menduga kasus pencurian banyak terjadi akibat penyalahgunaan narkotika. Dia pun berharap agar pihak terkait bekerja menangkap peredaran narkotika dilingkungannya.
"Katanya banyak orang narkoba orang kita ibu ibu saja sering dengar gitu. Ya maunya kita warga lingkungan bisa aman jangan ada narkoba narkoba itu," tandasnya.