Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan harga, seperti daging ayam dan telur di Sumatera Utara. Hal itu menjadi sorotan Fraksi PKS DPRD Sumut.
Pengendalian yang cepat dan terukur harus dilakukan Pemprov Sumut dan Pemkab/Pemko agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan ayam dan telur.
Kenaikan harga yang mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat, menyebabkan menurunnya omset pedagang.
Hal itu disampaikan Anggota Frajau PKS DPRD Sumut, Hendro Susanto, Jumat (09/06/2023). "Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota harus segera mengambil langkah-langkah mengendalikan kenaikan harga," ujarnya.
Untuk diketahui, bahwa ayam potongan harga di pasar di Kota Medan berkisaran Rp 36 ribu hingga Rp 40 ribu. Sedangkan, telur per butir, Rp 1.700 hingga Rp 2.000.
"Sejak lama kita lihat harga ayam ras dan telur menjulang di pasaran baik di Kota Medan, Binjai, Langkat serta daerah lainnya. Hal ini, berdampak pada turunnya omset, artinya ada yang terganggu dalam supply and demand," ujar Hendro.
Hendro mengungkapkan menerima keluhan dari masyarakat, menghadapi kebutuhan pokok terus harganya meroket.
"Kami menerima aspirasi dari masyarakat. Khususnya, ibu-ibu, emak emak kita, yang mengeluhkan naiknya harga ayam ras dan telur. Mereka kaget kenapa udah naik, kok gak turun turun, kapan turunnya, begitu kira kira aspirasinya," jelas Hendro.
Hendro mengatakan kebutuhan domestik tinggi, namun tidak dibarengi dengan ketersediaan barang, sehingga harganya naik. "Jadi harus ada upaya serius dengan mengintervensi dengan pasar murah, sehingga daya beli masyarakat kembali normal dan harga bisa turun, pemerintah hadir," ucap Hendro.
Hendro meminta jangan sampai di Sumut kekurangan telor dan ayam ras. "Dikarenakan pelaku usaha mengirim produknya ke provinsi tetangga, ya warga sumut kita prioritaskan dong, kata hendro. Cukupi dulu kebutuhan domestik di sumut, dalam sepekan dua pekan ini, agar menjadi stabil," jelasnya.
Hendro menyarankan Biro Perekonomian Sumut dan kabupaten/kota melakukan pengecekan ke lapangan oleh Biro Perekonomian Sumut dan Kabupaten/Kota di Sumut. Pastikan dulu, amankan dulu hingga semua menjadi normal.
"Jika kedua hal ini dilakukan dengan sungguh sungguh, Insya Allah akan kita mampu mengatasi hal ini, dan bisa kembali membuat warga tersenyum, tentunya pedagang pun tersenyum," kata Hendro.