Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapanuli Selatan. Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sialaman, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai DRTPM dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat di Desa Sialaman, Kecamatan Sipirok, mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Kegiatan ini membahas terkait bagaimana teknik penyadapan bunga jantan tanaman aren sehingga memperoleh nira yang banyak untuk diolah menjadi gula semut.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, dimana pada kegiatan pertama (09/09/2023) fokus pada teknik penyadapan bunga jantan dalam memperoleh air nira, kemudian dilanjutkan pada kegiatan kedua tanggal (16/09/2023) yang difokuskan pada teknik mengolah air nira aren menjadi gula semut aren.
Darmadi Erwin Harahap, selaku ketua tim PKM (UM-Tapsel mengatakan, PKM ini berawal dari observasi yang dilakukan tim PKM UM-Tapsel. Hasil dari observasi tersebut ditemui bahwa di Desa Sialaman memiliki hutan yang ditumbuhi tanaman aren yang tumbuh secara liar, dimana selama ini air nira ini oleh masyarakat Desa Sialaman di oleh menjadi gula merah secara tradisional.
Padahal jika air nira ini diolah menjadi gula semut tentunya akan semakin meningkatkan pendapatan masyarakat petani aren, karena gula semut aren merupakan salah satu produk turunan aren yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan.
“Ketidakmampuan masyarakat Desa Sialaman menghasilkan gula semut aren dikarenakan minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat serta terbatasnya alat- alat yang bisa digunakan dalam pengolahan air nira menjadi gula semut,” katanya.
Untuk mengatasi permasalahan masyarakat tersebut, maka tim PKM UM-Tapsel melakukan penyuluhan dan pelatihan terkait tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam mengolah nira aren menjadi gula semut melalui kegiatan PKM.
Tim PKM juga memfasilitasi berupa alat-alat yang digunakan dalam pengolahan nira menjadi gula semut aren, khususnya oven dan mesin pengayak yang belum dimiliki oleh petani aren di Desa Sialaman.
“Sebagaimana tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan serta memfasilitasi masyarakat di Desa Sialaman dalam proses pengambilan air nira dengan teknik penyadapan bunga Jantan untuk diolah menjadi gula semut aren, serta memfasilitasi alat yang digunakan dalam pengolahan air nira menjadi gula semut aren. Diharapkan setelah melakukan kegiatan ini masyarakat mampu memanfaatkan tanaman aren yang tumbuh liar untuk diolah menjadi satu produk gula semut aren yang bernilai jual tinggi serta secara otomatis akan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” kata Darmadi, Sabtu (16/9/2023).
Dijelaskan, sebelum kegiatan pelatihan, sejumlah persiapan telah dilakukan, yaitu melakukan survei lapangan dengan tujuannya untuk memahami kebutuhan dan permasalahan yang ada di Desa Sialaman.
Pada kegiatan pertama dilakukan dalam 3 tahapan, dimana pata tahap 1 peserta masyarakat Desa Sialaman diberikan pemaparan materi tentang bagaimana cara memperlakukan bunga jantan serta teknik yang digunakan dalam menyadap bunga jantan sehingga bisa memperoleh air nira yang banyak sebagai sumber gula semut.
Begitu juga pada tahapan ke-2, peserta juga diperkenalkan dengan alat-alat yang digunakan dalam memperlakukan bunga jantan sebelum malai bunga jantan dipotong/disadap. Dan pada tahapan ke-3, peserta diberikan pelatihan tentang bagaimana cara menyadap/memotong malai bunga jantan sampai keluar air niranya.
Pada kegiatan kedua dilakukan 3 tahapan, dimana pada tahap ke 1 peserta masyarakat Desa Sialaman diberikan penjelasan/ pemaparan tentang bagaimana proses pengolahan air nira menjadi gula semut.
Pada tahapan ke 2, peserta pelatihan diperkenalkan dengan alat dan bahan yang digunakan untuk pengolahan air nira menjadi gula semut, serta cara pengoperasian alat pengayak untuk memisahkan gula semut antara yang halus dan yang kasar serta mesin oven untuk proses pengeringan gula semut.
Pada tahapan ke-3, peserta diberi pelatihan mengenai proses cara pengelolaan air nira menjadi gula semut. Setiap tahapan yang dilakukan diikuti oleh peserta dengan sangat antusias, karena para peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana teknik yang digunakan dalam penyadapan bunga jantan sehingga memperoleh air nira yang banyak. Selain itu peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana pengolahan air nira menjadi gula semut.
Faharuddin Pohan selaku Kepala Desa Sialaman mengucapkan banyak terima kasih kepada tim tim PKM UM-Tapsel. Banyak ilmu yang mereka dapatkan dari kegiatan tersebut.
Dia optimis dari kegiatan ini dapat membangkitkan semangat kerja warganya khususnya petani aren untuk berinovasi memproduksi gula semut yang tentunya memiliki nilai tinggi.
Hal senada juga disampaikan Kaspari salah satu petani aren yang sudah menggeluti pengolahan gula aren di Sialaman sangat terinspirasi dari kehadiran tim PKM UM-Tapsel di Desanya.
“Banyak ilmu yang didapat dari pelatihan ini. Dan dia berharap pemerintah bisa melirik potensi di desanya dan menjadikan desanya sebagai desa binaan penghasil gula semut terbaik. “Terima kasih kepada semua tim PKM,” katanya.
Tim PKM mengucapkan terima kasih kepada DRTPM yang telah mendanai pengabdian dengan skema PKM.