Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Sekjen Golkar Idrus Marham selalu tampil membela sang ketum, Setya Novanto, terkait dengan kasus dugaan korupsi e-KTP. Ketua DPP Golkar Andi Sinulingga menyebut hal-hal yang disampaikan Idrus terkait perkara hukum Novanto merupakan pandangan pribadi, bukan keputusan partai.
"Banyak sekali keterangan-keterangan yang diberikan oleh Pak Idrus," ujar Andi dalam diskusi Perspektif Indonesia yang disiarkan oleh Radio Smart FM, Sabtu (18/11).
Andi mengingatkan perlu ada kekonsistenan antara apa yang diucapkan dan yang dilakukan. Ini terkait dengan posisi Novanto sebagai ketum dan tersangka kasus korupsi.
"Dulu kita sudah pernah mengusulkan supaya ada konsistensi antara aksi dan narasi. Misalnya narasi-narasi yang menyatakan ini persoalan Pak Novanto pribadi, bukan persoalan Partai Golkar," tuturnya.
"Menurut Pak Idrus juga Pak Novanto sudah mencari kuasa hukum sendiri, tidak menggunakan kuasa hukum Partai Golkar. Ketika secara naratif ini dipisahkan, maka secara politis ini juga aksinya harus dipisahkan. Ada cut off positioningantara diri Pak Novanto dan Golkar," sambungnya.
Menurut Andi, pro dan kontra soal perlu-tidaknya ada Plt (pelaksana tugas) Ketum Golkar akan berujung pada konsensus bersama. Isu soal Plt ketum memang sudah muncul sejak awal Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus e-KTP.
Tampaknya wacana soal Plt Ketum Golkar mulai muncul kembali. Apalagi saat ini posisi Novanto sudah berstatus sebagai tahanan, meski dibantarkan karena masih dirawat di rumah sakit.
"Saya punya keyakinan, dari skala masalah di Partai Golkar, ini akan bermuara pada sebuah konsensus bersama. Kalau terjadi pro-kontra perlu-tidaknya Plt, ini akan mengerucut pada titik konsensus yang sama, situasi dan waktu kalau kita lihat ketum sedang dalam posisi di tahanan," beber dia.
Seperti diketahui, Idrus Marham menjadi salah satu kader Golkar yang setia menemani Novanto. Dalam berbagai kesempatan, dia terus memberi pembelaan kepada Ketua DPR itu.
Idrus pun menyebut semua kader, termasuk DPD Golkar di seluruh Indonesia, solid mendukung Novanto. Dia juga menyatakan hasil Munas Golkar yang menetapkan Novanto sebagai ketua umum tak akan diubah. Novanto dan dirinya akan menjabat pucuk pimpinan partai hingga akhir masa jabatan.
"Bahwa kepemimpinan Bung Setya Novanto dan Idrus Marham sebagai hasil munas tetap berjalan sampai pada akhir masa jabatan 2019," tegas Idrus, Jumat (10/11).(dtc)