Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto resmi ditahan terkait kasus dugaan korupsi e-KTP. Kader Golkar pun mulai berbicara soal kekosongan pimpinan dan penyelamatan partai.
"Kalau kita lihat situasi ketum sedang dalam posisi di tahanan, statusnya kan tahanan ya sekarang meski di RS, maka orang berkunjung pun pasti menyesuaikan jadwal besuk di RS dan protokoler akan disesuaikan dengan status orang ditahan," ujar Ketua DPP Golkar Andi Sinulingga.
Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi Perspektif Indonesia seperti yang disiarkan oleh Radio Smart FM, Sabtu (18/11). Dengan keadaan seperti itu, kata Andi, akan sangat sulit bagi pengurus bila ingin berkonsultasi dengan Novanto.
"Kalau itu dilakukan, akan sangat sulit bagi pengurus DPP partai untuk konsultasi, konsolidasi dengan ketumnya. Oleh karena itu bisa saja, dalam waktu ke depan ada kekosongan kepemimpinan," ucapnya.
Bila sudah ada kekosongan pimpinan seperti itu, Andi berharap seluruh kader Golkar bisa solid mendengarkan apa yang diinginkan konstituen. Dia juga menyebut sudah ada berbagai komunikasi antar-kader terkait status Novanto yang kini ditahan.
"Kalau sudah terjadi kekosongan kepemimpinan, saya kira, ini harapan pandangan saya bahwa mudah-mudahan segenap keluarga besar Partai Golkar punya akal sehat yang seirama dengan akal sehat seperti yang diinginkan publik," tutur Andi.
"Ada beberapa teman-teman yang sudah konsultasi, tidak terbuka," imbuhnya.
Seperti diketahui, Novanto kini berstatus tahanan KPK meski dibantarkan karena masih dirawat di rumah sakit. Ketua DPR itu sempat 'menghilang' di tengah pengejaran KPK dan, saat kembali muncul, dia disebut mengalami kecelakaan.(dtc)