Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Keberpihakan calon pemimpin pada umat Islam memang selalu menjadi salah satu perhatian dalam setiap kampanye. Lalu seperti apa keberpihakan Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung Nurul Arifin akan hal tersebut?
Cawalkot nomor urut satu itu memiliki tiga program utama yang dijanjikan jika menang dalam Pilwalkot Bandung 2018. Program pertama adalah pemberdayaan ekonomi umat melalui koperasi berbasis masjid.
"Kedua memberikan insentif pada marbut. Dan ketiga insentif pada guru Paud sebesar Rp 250 ribu," ujar Nurul ditemui usai berkampanye di rumah pimpinan Ponpes Al Hidayah, H Furqon, Jalan Ciborelang, Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (5/3/2018).
Soal pemberdayaan melalui koperasi masjid, Nurul menjelaskan hal itu tidak akan jauh berbeda dengan Kredit Masjid Sejahtera (Mesra) yang sudah ada saat ini. Namun ia berjanji akan lebih mengoptimalkan peran koperasi di dalamnya.
Sementara untuk marbut dan guru Paud akan diberi intensif sebesar Rp 250 ribu per bulan. Hal itu diberikan setelah ia dan wakilnya Chairul Yaqin Hidayat mendengar sejumlah aspirasi dari mereka yang selama ini 'terlupakan'.
"Kita menghitung masih ada sisa anggaran, SILPA-nya masih ada. Kemudian dari efisiensi yang kita lakukan juga bisa (beri insentif)," ucapnya.
Selama ini, kata Nurul, anggaran Kota Bandung masih terasa kurang berimbang antara kebutuhan birokrat dengan warga terutama marbut dan guru Paud yang merupakan salah satu ujung tombak pemerintahan.
"Oleh karena itu ke depan kita ingin ekonomi berbasis pro rakyat dan memberikan kepedulian kepada masyarakat. Jangan sampai yang sejahtera kelompok birokratnya saja, tapi ujung tombak yang jadi pelayan masyarakat juga harus mendapat imbalan," ujarnya. (dtc)