Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Panyabungan. Dalam mendongkrak perokonomian warga desa sekaligus menggali potensi sumber daya manusia (SDM), TP - PKK Desa Sundutan Tigo, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara mengembangkan produk makanan dari mangrove dan jeruju. Hal itu terlihat saat tim pelaksana inovasi desa (TPID) di dampingi Camat Natal, Riflan melakukan kunjugan ke desa tersebut.
"Masyarakat fokus terhadap gerakan kewirausahaan melalui pemanfaatan sumber daya perairan," ujar Hamid, anggota TPID Natal kepada medanbisnisdaily.com, Senin (7/1/2019).
Wirausaha yang dikembangkan TP-PKK terdiri dari dua jenis, yakni makanan dan minuman. "Makanan yang dikembangkan berupa kerupuk jeruru yang merupakan tanaman vegetasi mangrove yang tumbuh secara alami di daerah pesisir," ujarnya.
Hamid mengatakan, selain itu juga tanaman jeruju juga dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Jeruru dalam bahasa yunani (acanthus ilici folius).
"Acanthus Ilici folius merupakan tumbuhan perdu yang banyak tumbuh di wilayah pasang surut air laut dan tumbuh secara alami di muara sungai yang tercemar akibat aktivitas manusia seperti penebangan kayu mangrove juga pertambakan," katanya.
Selain itu juga tanaman jeruju mempunyai manfaat bagi kesehatan, seperti mencegah kanker, mengatasi peradangan dan sariawan.
Sementara itu jenis minuman yang dikembangkan TP-PKK adalah sirup barambang yang terbuat dari buah mangrove atau buah pidada (soneratia caseo lavis).
"Dalam pembuatan sirup bahan yang digunakan salah satunya dari buah pidada dan pembuatanya harus di pilih buah yang matang karena kaya akan kandungan serat dan mineral ," katanya.
Hamdi juga mengatakan, buah pidada memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dimana didalamnya terkandung beberapa senyawa bio aktif yang disinyalir berpotensi sebagai anti oksidan dan hipentensi.
Camat Natal, Riflan sangat mendukung kegiatan pengembangan inovasi ini dan berharap agar TPID Natal bisa memberikan ide-ide yang inovatif, sehingga warga desa mampu mengembangkan ekonomi kreatif dan mampu dipasrkan secara global.