Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Aliansi Tapanuli Raya (Altra) mengusulkan relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Sibolga kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Usulan itu disampaikan saat pertemuan di Hotel Wisata Indah Sibolga, Minggu (17/3/2019).
Relokasi itu berdasarkan aspirasi warga Sibolga yang disampaikan ke Altra. Letak objek vital nasional itu dinilai sudah terlalu dekat dengan pemukiman penduduk. Kondisi itu membuat risiko keamanannya menjadi sangat riskan.
“Benar bahwa depot itu sudah ada sejak puluhan tahun silam. Namun seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan daerah, maka pemukiman pun bertambah padat hingga mendekati areal depot. Itu tidak dapat dihambat,” ujar pendiri Altra, Ottoniyer Simanjuntak kepada wartawan, Senin (18/3/2019).
Otto didampingi Ketua Altra Taput, Tongam Sibarani dan sekretaris Tulus Sibuea menyampaikan, lokasi baru yang paling representatif adalah kawasan industri Labuhan Angin di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Mengingat akses pelayaran laut dan jalur darat ke kawasan itu sangat memadai. Jalur lautnya mendukung, dan lokasinya strategis pula. Akses distribusi BBM nantinya akan semakin lancar melalui jalan lintas Rampa-Poriaha.
Sedangkan kawasan eks TBBM Pertamina Sibolga nantinya dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah, semisal dijadikan taman hijau kota.
“Itu kan status lahannya milik PT Pelindo. Kita harapkan itu dapat dihibahkan ke pemerintah daerah. Supaya nanti dapat dikembangkan. Apakah jadi area taman hijau kota, atau bisa juga sentra wisata kuliner, kawasan sport. Kan manfaatnya sangat luas,” beber Otto.
Secara lisan, usulan itu mendapat perhatian dari Presiden Jokowi yang menyatakan akan membahasnya. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun terlihat mencatatnya.
“Selain secara lisan, usulan itu juga kita sampaikan dalam bentuk tertulis. Pak Presiden yang langsung menerimanya. Semoga harapan kita ini dapat direalisasikan,” pungkas Otto.
Usulan tersebut juga disikapi positif oleh Ketua DPD Partai Perindo Kota Sibolga, Maykel Fuater yang ikut dalam pertemuan tersebut. Maykel sepakat terhadap rencana relokasi depot yang saat ini keberadaannya justru mengancam keamanan penduduk.
“Seandainya terjadi sabotase atau hal-hal yang tidak diinginkan terhadap depot itu, maka dampaknya sangat besar bagi seluruh warga Kota Sibolga. Situasi dan risikonya sangat berbahaya,” kata Maykel.
Menurutnya, relokasi depot itu memang mesti menjadi atensi serius. Selain meminimalisir risiko, pemindahan depot juga akan merangsang perkembangan wilayah, baik di eks lokasi maupun di lokasi barunya nanti.
“Sibolga ini wilayahnya kecil, tapi penduduknya sangat padat, reklamasi kawasan pantai menjadi salah satu solusi. Jadi eks lahannya itu bisa dipakai, saya lebih setuju dibangun rusunawa untuk warga kurang mampu yang saat ini banyak bermukim di atas laut,” paparnya.
Pernah Terbakar
Depot Pertamina Sibolga yang terletak di tepi laut di Jalan Janggi, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota ini berbatasan langsung dengan kawasan padat pemukiman penduduk. Bahkan, jaraknya hanya sekitar 25 meter ke rumah warga.
Pada tahun 1958 silam, depot tersebut pernah terbakar hebat. Peristiwa itu terjadi di tengah gejolak pemberontakan PRRI Permesta.
Saat ini, TBBM Sibolga melayani distribusi BBM jenis premium, pertalite, solar, dan pertamax untuk 11 kabupaten/kota di kawasan pantai barat Sumatra Utara. Baik itu untuk kebutuhan masyarakat (SPBU), maupun bagi sektor industri.