Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serdang Bedagai. Warga yang biasa mengakses jalan kebun Pabatu, Kecamatan Tebing Tinggi menuju Gunung Pamela, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatra Utara kecewa dengan kondisi jembatan yang sejak dibangun tahun 2019. Pasalnya, hingga sekarang jembatan tersebut tidak bisa optimal dilalui kenderaan beroda 4 ke atas.
Jembatan Naga Kesiangan ini dibangun untuk alternatif menghubungkan daerah Kecamatan Sipispis yang banyak hasil bumi ke Kota Tebing Tinggi. Namun, kondisinya saat ini rusak dan tidak dapat dilalui truk, dikarenakan adanya tanda larangan. Tiang penyangga yang berbahan besi telah hanyut dan rusak dihantam banjir pada tahun 2021.
Keanehan telah ditemui saat pertama jembatan ini dibangun tahun 2019. Dua tiang penyangga yang berada di dasar sungai berbeda, yang sebelah Pabatu adalah coran berbahan semen, sementara sebelah Gunung Pamela yang berbahan besi bulat berisi semen. Dan inilah yang tumbang dan patah yang mengakibatkan jembatan rawan ambruk. Akibatnya, mobil beroda 4 ke atas dilarang melintasi jembatan tersebut.
Wendi Hutabarat, warga setempat, mengungkapkan keanehan tentang 2 penyangga jembatan tersebut. Ia menjelaskan, masa pengerjaan yang sama, namun 2 tiang penyangga bukan kembar alias tak sama. "Satu berbahan beton, sementara yang satu lagi berbahan besi," ujarnya, Jumat (25/3/2022).
Begitu juga dikemukakan mantan kepala desa sebelumnya Boimin. "Kami sempat mempertanyakan pembangunan itu kepada pihak pemkab, namun tak ada jawaban yang jelas, selain memang begitu perencanaanya," ujarnya menirukan jawaban pengawas proyek.
Pembangunan jembatan di Desa Naga Kesiangan ini sebelumnya menghabiskan dana Rp 4.838.550.000, bersumber dana APBD Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, anggaran tahun 2019 yang dikerjakan oleh CV W.
Beberapa bulan setelah jembatan ini diresmikan pada tahun 2020 oleh Bupati Sergai, H Soekirman, jembatan sudah tidak bisa dilalui oleh kendaraan yang bertonase besar.
"Iya gak bisa dilalui oleh kendaraan berat saat beberapa waktu lalu setelah diresmikan. Karena pondasi keadaan pondasinya saat itu bergantung, karena tergerus derasnya air yang cukup tinggi akibat intensitas curah hujan yang deras," ujar Wendi.
Saat ini jembatan masih dalam perbaikan pondasi yang juga dikerjakan CV W dengan biaya Rp 1.180.358.000,00 sumber dana DSP/BPBD, sebagaimana tertulis dalam plank proyek.