Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Samosir, Nasib Simbolon menilai tudingan Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat tentang adanya praktik monel politic Rp 100 miliar di Pilkada Samosir 2020 yang berunjung keoknya paslon incumbent, Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Rap Berjuang) yang diusug partai banteng hanya sebuah asumsi belaka.
"Tuduhan itu hanya asumsi. Sebab, yang memahami dan mengenal proses demokrasi di Samosir adalah warga Samosir itu sendiri," tandas Wakil Ketua DPRD Samosir ini saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).
Ia menjelaskan, kemenangan Vandiko Timotius Gultom-Martua Sitanggang (Vantas) berdasarkan hitung cepat saat ini merupakan kemenangan rakyat Samosir. Pasalnya, koalisi besar yang didukung 17 anggota DPRD Samosir bekerja untuk memenangkan Vandiko dengan jargon perubahan.
"Kami menegaskan Pilkada Kabupaten Samosir berjalan demokratis dan kami akan terus mengawal kemenangan ini hingga pengumuman dari KPU, " tegas Nasib.
Kalah di Kabupaten Samosir, PDIP Sumu) menduga ada praktik politik uang yang terjadi dalam Pilkada Samosir 2020. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Ketua DPD PDIP Sumut, Djaro Saiful Hidayat.
Dikatakan Djarot, pihaknya memiliki data terkait itu dan timnya sedang melakukan investigasi. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Djarot.