Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Partai Nasdem membantah tudingan dari Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat yang menyebut kekalahan pasangan calon petahana Rapidin Simbolon-Juang Sinaga dari Vandiko Timotius Gultom - Martua Sitanggang karena politik uang.
"Jadi kami membantah kemenangan calon kita menggunakan politik uang, apalagi sampai Rp 100 miliar. Kalau ada orang yang mengeluarkan uang seperti itu Rp 100 miliar untuk pilkada, orang gila itu. Nasdem menyayangkan narasi yang menyudutkan kemenangan yang sudah diraih dengan cara sangat profesional sangat fair," ujar Ketua DPW Nasdem Sumut, Iskandar, di Medan, Jumat (11/12/2020).
Selisih kemenangan Vandiko-Martua dari calon petahan, diakuinya juga cukup besar mencapai selisih 15%. Menurut dia, Vandiko Timotius adalah kader Nasdem dan tidak akan melakukan hal yang dituduhkan oleh Djarot.
"Nasdem merupakan motor penggerak di Samosir itu. Jadi kami tidak ada menggunakan politik uang, tapi karena ada kecintaan masyarakat akan adanya sosok muda yang bisa membangun Kabupaten Samosir dan itu ada pada diri Vandiko yang merupakan sosok muda yang umurnya masih 28 tahun termuda, bahkan akan termuda se-indonesia umurnya 28 tahun dan belum menikah," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Iskandar juga membandingkan kekalahan pasangan calon Soekirman - T Ryan di Pilkada Nasdem. Pasangan calon tersebut diusung Partai Nasdem
Atas kekalahan Soekirman-T Ryan, Nasdem tidak mau menyalahkan atau menuding siapapun, termasuk rival. "Sergai kekalahan cukup besar bagi Nasdem, itu sedang melaksanakan konsolidasi dan evaluasi kenapa itu bisa terjadi. Tapi saya tidak menuding apapun, tidak menuding siapapun. Kami akan evaluasi," bilangnya.
Meskipun dari awal, pihaknya meyakini ada upaya penjegalan Soekirman-T Ryan, dan itu dibuktikan dengan sempat tertolaknya pendafataran Soekirman - T Ryan di KPU. "Nasdem sedang evaluasi dan kaji kenapa itu bisa terjadi," bilangnya.
BACA JUGA: PKB Samosir: Vandiko Menang Demokratis, PDIP Jangan Berasumsi soal Money Politic Rp 100 M
Sekadar mengingatkan rival Soekriman- T Ryan di Pilkada Sergai adalah Darma Wijaya - Adlin Umar Yusri Tambunan. Darma Wijaya saat ini adalah Wakil Bupati petahana dan Ketua DPC PDIP Sergai.
Kalah di Kabupaten Samosir, PDIP Sumu) menduga ada praktik politik uang yang terjadi dalam Pilkada Samosir 2020. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Ketua DPD PDIP Sumut, Djaro Saiful Hidayat.
Dikatakan Djarot, pihaknya memiliki data terkait itu dan timnya sedang melakukan investigasi. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Djarot.