Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sepatu kulit Bunut Asahan, dipamerkan di ajang Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 Tahun 2023.
Sepatu melegenda khas Asahan tersebut, mencoba bertahan di tengah gempuran sepatu-sepatu impor yang meramaikan pasar Sumut saat ini.
Sejumlah pengunjung membeli sepatu dan Bunut Asahan. Bahkan beberapa di antaranya melakukan pemesanan khusus. Tak hanya sepatu, juga ada sandal Bunut.
"Alhamdulillah, peminatnya tetap ada. Sudah terjual beberapa, dan ada juga yang memesan dalam jumlah banyak," ujar Sugiono, Petugas Stan Asahan di PRSU, Jumat (30/06/2023).
Secara head to head, kata Sugiono, sepatu Bunut Asahan kalah saing dengan sepatu impor ataupun buatan dalam negeri lainnya.
"Itu kita paham, tren masyarakat juga bergeser ke sepatu bermerek gitu ya, tapi sepatu Bunut ini ada khasnya, bagi yang sudah memakai, pasti akan cerita," kata Sugiono.
Meski sekadar sepatu lokal, namun Sugiono yakin sepatu dan sandal Bunut, akan terus digemari masyarakat. Potensi pasar masih ada. Selain di Asahan, pesanan pembeli dari luar, tetap ada.
Hanya saja, butuh dukungan modal dan pelatihan pengrajin. "Untung memang ada pembinaan dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Asahan. Pengrajin merasa sangat terbantu," kata Sugiono.
Selain sepatu Bunut di harga Rp 200 ribu hingga Rp 600 ribu, pengrajin juga menghasilkan ikat pinggang dan dompet di harga Rp 200 ribu.
Sementara itu salah seorang pembeli, Ridho, mengaku cukup tertarik dengan sepatu Bunut Asaha. "Jahitannya rapi, tahan lama juga," katanya.
Karena itu enurut Ridho, sepatu Bunut Asahan tak kalah kelas dengan produk lainnya. "Bentuknya juga bagus, aku kebetulan suka makainya," ujar Ridho.