Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Partai Golongan Karya (Golkar) keluar sebagai pemenang di Provinsi Sumatera Utara pada Pemilu 2024 berdasarkan rekapitulasi KPU Sumut.
Dengan total raihan 1.377.466 suara, Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Musa Rajekshah menyabet 22 kursi di DPRD Sumut periode 2024-2029.
Torehan partai 'pohon beringin' itu sekaligus menegaskan dominasinya atas PDI Perjuangan yang meraih 21 kursi.
Di Pemilu 2019, Golkar hanya pemenang ketiga di Sumut, dengan mencatatkan 15 kursi, terpaut 4 kursi dari PDIP, yang kala itu tampil memimpin dengan meraih 19 kursi.
Hebatnya, raihan 22 kursi itu menunjukkan peningkatan yang signifikan dari Pemilu lalu, yakni 7. PDIP sebenarnya juga meningkat, namun hanya 2.
Kemenangan Partai Golkar di Sumut inipun, sekaligus mengulang sukses di Pemilu 2014. Nampak bahwa partai Golkar belajar dari kekalahan 2019.
Namun Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah sang nahkoda, menjadi aktor utama kemenangan Golkar di Sumut.
Kepemimpinan Ijeck yang padu dengan seluruh jajaran DPD Golkar kabupaten/kota, penempatan Caleg yang tepat, plus solidnya kader, membuat masyarakat semakin cinta.
Buahnya juga adalah bahwa PDIP berhasil didepak dari kursi keketuaan DPRD Sumut di periode 2024-2029. Bersama Gerindra, NasDem dan PKS, PDIP harus puas sebagai wakil ketua.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr Arifin Saleh SSos MSP menilai keberhasilan Ijeck mengantarkan Golkar menjadi pemenang di Sumut, tidak terlepas dari perannya sebagai sosok Ketua DPD, yang berperan sangat besar dalam memenangkan Golkar di Sumut.
"Kenapa besar? Karena ia bisa menghidupkan mesin partai. Kemudian dia juga bisa mendinamisasi partainya sehingga bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. Ketiga, dia bisa menjaga harmoni dan keseimbangan sehingga tidak ada riak-riak yang muncul di internal parpol. Kalaupun ada, itu hanya bagian dari dinamika berpartai saja," ujar Arifin Saleh, Rabu (20/3/2024).
Lebih lanjut Arifin juga mengatakan, Ijeck juga menghidupkan caleg-calegnya dengan baik. Baik dari caleg kabupaten/kota, provinsi maupun DPR RI. Makanya caleg-calegnya juga berperan besar menaikkan kontribusi suara partai.
"Secara materi Ijeck juga mapan menghidupkan mesin partainya. Apalagi dalam kontestasi pemilu butuh biaya yang sangat besar," ujar Arifin Saleh, Dekan FISIP UMSU tersebut.
Seperti diketahui, Ijeck sendiri menjadi nakhoda di Golkar Sumut 6 November 2020. Setahun setelah Golkar kalah di pemilu 2019. Ia terpilih secara aklamasi untuk memimpin Golkar Sumut periode 2020-2025. Saat itu posisi ia juga masih menjadi Wakil Gubernur Sumut.
Saat memimpin Golkar, banyak manuver yang dilakukan Ijeck. Salah satunya membuat beberapa target politik. Ijeck menargetkan jumlah suara 20 persen pada Pemilu 2024 ini. Hasilnya, target tersebut tercapai bahkan lebih.
Ia juga menargetkan 2 juta kader atau suara. Selain itu, saat menjadi Ketua DPD Partai Golkar, ia juga menguatkan barisan partai dengan Golkar di 33 kabupaten/kota di Sumut.
Beberapa kali pertemuan dengan ketua dan pengurus Golkar di 33 kabupaten/kota terus dilakukan, termasuk konsolidasi dan turun ke Golkar daerah untuk menjaga kekompakan dan kesolidan partai.
Kepada para kader, Ijeck juga selalu mengingatkan untuk turun ke masyarakat bukan hanya saat karena ada kepentingan politik saja.
"Kehadiran Golkar juga harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ini yang selalu saya tekankan," ujar Ijeck saat ditanya wartawan tanggapannya.
Dikatakannya, Ijeck juga selalu menekankan politik santun terhadap para kader. Mengingatkan para kader untuk tidak menggunakan cara-cara kotor dalam mencapai target-target politik tertentu. "Jangan menyikut kawan sendiri. Karena sesame kader partai kita harus mendukung," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, atas nama pribadi dan Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Ijeck juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumut yang telah memilih ia dan seluruh caleg Golkar di kabupaten/kota di Sumut, provinsi maupun di DPR RI. Termasuk memilih Bapak Prabowo dan Mas Gibran menjadi presiden dan wakil presiden RI.
Kemenangan Golkar katanya adalah berkat Allah SWT dan kerja keras semuanya, mulai dari kader, hasta karya, para caleg-caleg yang semuanya potensial.
"Walaupun saat ini memang belum ada pengumuman resmi dari KPU tapi kita yakin perolehan suara tidak jauh bergeser dari yang ada saat ini. Dan kita berharap mudah-mudahan tidak ada lagi perubahan," harapnya.
Ijeck berharap amanah tersebut bisa diemban dan dipertanggungjawabkannya dengan baik di dunia dan akhirat. Ia dan caleg Golkar lainnya yang terpilih juga bisa menyalurkan aspirasi masyarakat Sumut dan bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat Sumut dan pembangunan secara keseluruhan.
"Sekarang pemilu juga sudah usai. Mari kita rajut kembali tali silaturahmi dan persudaraan kita. Kita bersyukur kemarin semuanya berjalan lancar dan tidak ada kendala apapun. Sekali lagi saya atas nama pribadi dan ketua partai mengucapkan terima kasih. Semoga Golkar terus bisa berbuat untuk masyarakat," harapnya.