Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Annur Raja Napator Siregar (33), anggota Panwascam Medan Baru, Kota Medan dianiaya sejumlah orang hingga tubuhnya babak belur saat melakukan pengawasan Pemilu di Jalan Jamin Ginting, Pasar I/Jalan Harmonika, Kelurahan Titi Rantai, Sabtu (13/01/2024).
Serangan kepada dirinya pada Sabtu malam sekira pukul 20.30 WIB tersebut, diduga dilakukan Tim Sukses (Timses) salah satu Calon Anggota DPD RI.
Annur mengisahkan peristiwa yang dialaminya tersebut berawal ketika mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada kegiatan diduga kampanye dengan terpasang spanduk besar.
Pada spanduk itu, sebut Annur, terpasang gambar wajah seorang salah satu calon DPD RI, Badikenita Sitepu di lokasi.
"Dari laporan warga, saya datang ke lokasi. Sewaktu di lokasi, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar caleg itu," ujar Annur ditemui wartawan, di RS Bhayangkara Medan, Minggu (14/01/2024).
Saat berada di lokasi, korban memperkenalkan diri sebagai anggota Panwascam Medan Baru. Namun saat itu kebetulan dia tidak memakai atribut lantaran hanya ingin mengecek laporan warga tersebut.
"Saya bilang, izin saya Panwascam Medan baru mengonfirmasi saja kegiatan ini," jelas Annur.
Annur mengungkapkan bahwa dirinya dihampiri seseorang dan mengatakan di lokasi ini tidak ada kegiatan apa-apa. Namun, saat korban mengambil dokumentasi dalam bentuk foto dari handphonenya, dilarang oleh lelaki tersebut.
"Jadi, saya sambil berdiri sambil dokumentasi. Tapi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus," jelas Annur.
Korban mengungkapkan bahwa handphonenya hingga saat ini dirampas sejumlah orang tersebut, yang diduga bagian dari tim Calon DPD tersebut.
"Saya lalu menjelaskan kembali bahwa saya pengawas, jadi untuk dokumentasi saja. Namun mereka tidak terima dan handphone (handphone) saya dirampas. Bahkan sampai sekarang masih ditahan mereka," ujar Annur.
Terjadi cekcok mulut, Badikenita Sitepu keluar dari lokasi dan menjumpai korban. Calon DPD RI itu mempertanyakan nama korban.
"Ibu itu (Badikenita Sitepu) datang dan dia bilang, dia penanggung jawab di sini. Lalu dia mempertanyakan saya siapa?. Saya jawab, saya Panwascam (Medan Baru) Bu, kantor kami di belakang sini. Kalau tidak percaya, kita bisa ke sana saya bilang. Setelah itu, ibu itu pergi," kata Annur.
Annur mengungkapkan bahwa dirinya ditarik oleh sejumlah orang menjauh dari lokasi pertemuan Calon DPD itu. Korban dipukul hingga babak belur oleh terduga pelaku.
Akibatnya, anggota Panwascam Medan Baru tersebut mengalami luka-luka di bagian wajah, kepala, mata kanan, tangan dan badannya. Kini, korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
"Timnya datang beberapa orang piting saya dan membawa saya dari ke Pasar 1 (Jalan Harmonika). Kemudian, saya dikeroyok oleh beberapa orang. Saya ditendang, dipukul dan sampai jatuh ke tanah. Saya juga diintimidasi dan dinjak-injak kurang lebih tujuh orang," jelas Annur.
Annur berhasil kabur dan menyelamatkan diri. Dengan kondisi babak-belur, ia meminta bantuan pengemudi ojek online yang kebetulan melintas untuk diantar ke Kantor Panwascam Medan Baru.
Selanjutnya Annur menceritakan kejadian yang dialaminya ke Tim Panwascam Medan Baru. Setelah itu, membuat laporan ke Polsek Medan Baru. Ia saat ini menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara.
Sementara itu Ketua Bawaslu Sumut, Aswin Diapari Lubis, meminta kepada kepolisian segera melakukan proses penyelidikan dan hukum terhadap laporan anggota Panwascam Medan Baru menjadi korban penganiayaan.
"Pelaku pengeroyokan dan penganiayaan di duga tim dari Calon anggota DPD RI ini, yang di duga berjumlah 4 hingga 5 orang. Belum tahu bang apakah timses atau tim kampanyenya. Ini sedang diselidiki oleh pihak Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru," ujar Aswin.