Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Partai Gerindra secara terang-terangan mendukung kader mereka yang kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Medan sebagai calon wali kota pada pada kontestasi Pilkada Medan 2024.
Penyataan itu, dilontarkan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu disela-sela buka puasa bersama DPD Gerindra Sumut beberapa hari lalu.
Saat itu Gus Irawan Pasaribu mengatakan, nama Ihwan Ritonga masuk dalam daftar yang sudah dipertimbangkan matang oleh jajaran Gerindra.
BACA JUGA: PDIP-PKS Bisa Bersatu, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution di Pilkada Medan 2015 Buktinya
Jika Gerindra mengusung Ihwan Ritonga pada Pilkada Medan, lantas bagaimana dengan nasib Aulia Rachman, kader Gerindra yang kini menjabat Wakil Wali Kota Medan?
Aulia Rachman terpilih sebagai wakil wali kota mendampingi Bobby Nasution sebagai wali kota pada Pilkada Medan 2020, mengalahkan pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.
Ironisnya, dari 4 kader Gerindra yang dipertimbangkan sebagai calon wali kota, tak satu pun nama Aulia Rachman masuk daftar. Padahal dia berstatus incumbent.
BACA JUGA: Punya Modal 4 Kursi, PSI Siapkan Kader Sendiri di Pilkada Medan 2024
Sekretaris DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso kepada medanbisnisdaily.com, Senin (1/04/2024) mengungkap alasan kenapa nama Aulia Rachman tak masuk radar partai besutan Prabowo Subianto itu.
Dikatakan caleg DPR-RI terpilih Dapil Sumut 3 itu, bahwa berbagai alasan kenapa partainya hanya mengusung 4 kadernya untuk dimajukan di Pilkada Medan.
"Bukan hanya Ihwan Ritonga, ada empat kader kami (Gerindra) yang masuk radar.termasuk Ihwan Ritonga, Ade Jona Prasetyo, Dahnil Anzar Simanjuntak dan Zulkarnaen,"katanya.
Katanya, bahwa empat kader itulah yang berdasarkan internal Gerindra dinilai bisa membesarkan partai ke depan.
"Secara gamblang, penilaian itu tak bisa saya sampaikan ke publik. Namun, dari penilaian internal itu hasilnya ada empat kader yang memiliki loyalitas dan bisa membesarkan partai kedepan,"tegasnya.
Lantas Aulia Rachman tak bisa besarkan partai? Sugiat bilang sekali lagi mungkin tidak bisa secara terbuka disampaikan ke ranah publik.
BACA JUGA: Anggota DPRD Sumut dari PDIP Meryl Saragih Siap Bertarung di Pilkada Medan 2024, Begini Katanya
"Prinsipnya, ada tim penilaian partai untuk menentuakan kader-kader mana yang bisa dijagokan dan memiliki loyalitas sehingga bisa diandalkan untuk membesarkan partai Gerindra,"tegasnya lagi.
Soal isu berkembang bahwa Aulia Rachman bakal maju dari partai lain, Sugiat secara tegas bilang bahwa jika itu hak personal yang tidak bisa dicampurinya.
Dalam kesempatan itu, Sugiat pun menjabarkan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi politik ke sejumlah partai jelang Pilkada Medan 2024.
BACA JUGA: Gerindra Punya Banyak Stok Kader untuk Diusung di Pilkada Medan 2024, 4 Nama Ini Sudah Disiapkan
Prinsipnya, katanya, Gerindra Sumut tetap mengusung semangat Koalisi Indonesia Maju (KIM) .
"Hal itu agar ke depan kepala daerah yang terpilih bisa membersamai dan mendukung progam Prabowo-Gibran ke depan,"katanya.
Begitupun, katanya, Gerindra juga sudah melakukan komunikasi dengan partai di luar KIM.
"Sudah, kita sudah ke NasDem, ke PKS dan PKB. Intinya Gerindra terbuka untuk semua partai,"ujarnya.
Kader Jadi Calon Wali Kota
Meskipun hanya mempunyai 6 kursi di DPRD Medan, namun Gerindra akan tetap mengusahakan untuk mencalonkan kadernya menjadi Wali Kota Medan.
BACA JUGA: Pilkada Medan 2024 Ajang Pertarungan 4 Poros Koalisi, Begini Petanya
"Maunya kita (Gerindra) nomor satu lah. Meskipun kita punya kursi hanya 6, kita upayakan lobi-lobi untuk dapat kita yang nomor satu," katanya.
Meskipun demikian, kata Sugiat lagi, Gerindra dan KIM masih menunggu proses tahapan sampai selesainya gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Pilkada Medan 2024 yang akan digelar 27 November mendatang bakal berjalan seru. Selain diperkirakan tidak ada calon petahana, karena Bobby Nasution, Wali Kota Medan saat ini akan maju jadi calon Gubernur Sumut, juga tidak ada partai politik (parpol) yang dominan.
BACA JUGA: Tak Ada Parpol Bisa Usung Paslon Sendiri, Koalisi di Pilpres Bisa Lanjut di Pilkada Medan 2024
Sebanyak 11 parpol yang meraih kursi di DPRD Medan hasil Pemilu 2024 tak satu pun yang memenuhi syarat untuk bisa mengusung pasangan calon (paslon) wali kota/wakil wali kota sendiri.
Semua parpol wajib berkoalisi untuk memenuhi syarat minimal 20% kursi atau 25% suara sah sebagaimana ketentuan dalam UU No 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota (UU PIlkada), Pasal 40 ayat (1).
PDIP sebagai jawara Pemilu 2024 di Kota Medan hanya memperoleh 204.228 suara atau 9 kursi (18%) di DPRD Medan. Dengan demikian, PDIP kurang 1 kursi lagi untuk mencukupi syarat minimal 10 kursi (20%) dari total 50 kursi di DPRD Medan.
Begitu juga dengan PKS (8 kursi), Gerindra (6 kursi) dan Golkar (6 kursi), wajib berkoalisi untuk bisa mengusung paslon sendiri.
Sedangkan pada Pilkada Medan 2020, PDIP dan Gerindra lah yang bisa mengusung paslon sendiri, karena meraih 10 kursi DPRD Medan.
Dengan tidak adanya parpol yang dominan, maka persaingan menuju kursi wali kota dan wakil wali kota antar parpol akan berjalan sengit.