Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Tak bisa dipungkiri, wabah Covid-19 atau virus corona sangat memukul kita terutama di bidang ekonomi. Banyak pebisnis gulung tikar. Apalagi sekarang pemerintah juga membatasi warganya keluar rumah dan menganjurkan untuk kerja di rumah saja. Kebijakan ini sangat berdampak khususnya para pebisnis ritel. Terbukti pemerintah saat ini hanya membolehkan 50% dari kapasitas maksimalnya mengunjungi pusat perbelanjaan. Tentunya ini sangat berpengaruh bagi pebisnis, terutama para pebisnis ritel yang mengandalkan kunjungan dari para pembeli (offline).
Ada beberapa cara agar bisnis kita tidak terlalu lesu dalam menghadapi pandemi covid-19 ini. Berikut beberapa strategi yang dapat kita jalankan: 1. Lebih memanfaatkan penjualan secara online Dengan adanya batasan berinteraksi di luar ruangan maka para pelanggan akan mecari sebuah cara alternatif dalam mencari barang yang ia inginkan. Yaitu dengan cara membeli barang secara online. Ini juga sudah menjadi trendi baru, sehingga kita juga harus bisa ikut bersaing di dunia online dalam memasarkan barang. Pastikan orang tau bahwa anda mempunya toko online baik itu melalui beragam e-commerce ataupun menggunakan website .Jangan lupa juga persiapkan segala kemungkinan yang ada seperti adanya lonjakan pemesanan online. 2. Menawarkan berbagai promosi atau diskon Cara ini juga bisa menarik minat para calon pembeli. Banyak hal yang dapat kita tawarkan, seperti bebas ongkos kirim, potongan harga dan masih banyak lagi. Lakukan penawaran yang lebih banyak atau yang lebih “gila”. Namun, pastikan kita juga dapat mengontrol margin penjualan produk secara efektif 3. Fokus pada penjualan produk yang paling laku Perlu digaris bawahi bahwa poin ini tidak berlaku untuk retailer barang yang paling dibutuhkan saat pandemi, seperti masker, hand sanitizer, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Penjualan barang tersebut harus dibatasi dan dijaga kestabilan harganya untuk mencegah penimbunan. Strategi ini berlaku untuk para retailer yang memproduksi barang dagangannya sendiri. Dengan terganggunya alur rantai pasokan baik dari dalam maupun luar negeri, Anda harus berhati-hati dengan proses produksi. Agar tetap efektif, Anda bisa menggenjot produksi dan penjualan di barang-barang yang paling laku untuk menghemat biaya secara keseluruhan. Dengan demikian, kelangkaan atau kenaikan harga material bisa tertutupi dengan penjualan yang maksimal. 4. Mempersiapkan pemulihan Grafik di bawah menunjukkan bagaimana perkembangan ritel di Cina saat wabah SARS di tahun 2002-2003. Penjualan obat-obatan, makanan, dan alat kebersihan meningkat cukup tajam di awal kemunculan wabah tersebut karena panic buying. Sementara penjualan kosmetik, pakaian, dan rokok tidak begitu tinggi.