Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
DI TENGAH situasi politik yang lagi hangat saat ini, khususnya menghadapi tahun politik 2024, masyarakat Indonesia dihadapkan pada berbagai fenomena kehidupan. Naiknya berbagai kebutuhan pokok masyakarat, kasus rempang di Batam dan berbagai persoalan lainnya, membuat kehidupan masyarakat makin terpuruk. Kemana mereka akan mengadu? Sementara elite politik sibuk berkoalisi menuju Pileg, Pilpres 2024.
Harapan memang tertuju pada wakil rakyat (DPR). Kepekaan wakil rakyat pada fenomena yang saat ini terjadi. Tetapi ada daya, mereka juga sibuk kembali memikirkan untuk dapat duduk kembali pada Pemilu 2024. Tinggallah rakyat merenung nasib mereka sendiri. Hanya berharap pada Sang Pencipta Alam. Harapan akan perbaikan nasib kehidupan mereka.
Jika dulu sebelum duduk menjadi anggota dewan sewaktu kampanye di dapilnya masing-masing, mereka berjanji akan memperhatikan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya. Mengapa sekarang untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan seolah bergeming?
BACA JUGA: Tantangan Bahasa Indonesia di Era Milenial
Bukankah nurani para anggota dewan sebaiknya sesuai dengan hati nurani rakyat yang mereka wakili. Bukan menempatkan kepentingan dirinya setingkat lebih tinggi daripada kepentingan rakyat. Kinerja para anggota Dewan tentunya akan terus menjadi sorotan masyarakat karena semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin ia menjadi fokus bidikan perhatian rakyat
Sebagai anggota masyarakat, tentu kita berharap bahwa anggota DPR terpilih mampu membawa perubahan dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Negara harusnya membuka pintu hati mereka agar dapat berbuat arif dan bijaksana apa yang akan diputuskan dan sudah diputuskan. Persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap diutamakan daripada kepentingan elit, partai dan golongan tertentu.
BACA JUGA: Membangun Budaya Literasi pada Generasi Milenial
Kepentingan Rakyat
Keteguhan hati para anggota dewan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat di tengah dahsyatnya dinamika ekonomi internasional, merupakan titik awal yang baik.
Namun semua ini juga harus dilakukan secara elegan tanpa membuat masyarakat menjadi ketakutan menghadapi masa depan yang sudah di depan mata. Antara para anggota Dewan dan rakyat yang memilih mereka sepatutnya tetap ada komunikasi politik yang baik karena tanpa itu harapan menuju demokrasi yang lebih matang tak akan terjadi.
BACA JUGA: Mari Gunakan Hak Pilih Kita!
Gunakanlah hati nurani untuk memperjuangkan nasib rakyat kebanyakan yang masih berada di jurang kemiskinan dan kebodohan, agar mereka dapat terangkat ke status sosial ekonomi yang lebih baik.
Himpitan ekonomi, PHK, lapangan kerja yang terbatas akibat pandemi Covid-19 seyogianya menjadi prioritas para wakil rakyat dalam bekerja. Mampu memberikan kejelasan terhadap berbagai masalah ekonomi yang saat ini berada di titik nadir.
Oleh karena itu, wakil rakyat harus bernurani rakyat bukan malah tidak mengerti apa yang diinginkan rakyat. Keadaan seperti inilah yang membuat ironis bangsa ini. Bukan hanya tidak mengerti saja, tetapi juga tidak mendengar dan tidak mau belajar dari apa yang terjadi selama ini.
BACA JUGA: Menjadi Pahlawan di Masa Pandemi
Andai saja wakil rakyat kita paham apa yang diinginkan rakyatnya, tentu keadaan rakyatnya yang terus-menerus hidup dibawah angan-angan kecukupan kebutuhan hidup akan dapat diatasi.
Penutup
Di tengah situasi kehidupan yang semakin sulit saat ini, kita berharap para wakil rakyat mempunyai sense of belonging terhadap kehidupan masyarakat. Ekonomi yang sulit pasca Pandemi Covid-19 ini mampu mengetuk pintu hati mereka agar dalam memutuskan sesuatu. Memikirkan dampak positif dan negatifnya.
BACA JUGA: Menggugah Kepedulian Sosial di Tengah Pandemi Covid-19
Jangan hanya karena kepentingan pribadi , golongan atau partai keputusan tersebut diambil. Efeknya tentu masyarakat yang menanggungnya.
Oleh karena itu, di tengah situasi politik yang makin hangat serta hajatan besar Pemilu 2024 nanti, kita berharap wakil rakyat agar lebih mengayomi, lebih memperhatikan dan mendengarkan aspirasi dan keluh kesah masyarakat.
Insyaallah jika hal tersebut diperhatikan, mereka dapat terpilih lagi menjadi anggota dewan.. Baik itu di tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat.
BACA JUGA: Menjadi Guru di Era Milenial
Kita berharap anggota dewan yang kita pilih adalah yang mewakili suara rakyat. Bagaimana pun anggota DPR bekerja mewakili semua rakyat. Dan bekerja untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara menuju ke arah yang lebih baik. Sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945. Aamiin.
====
Penulis Guru Penggerak Angkatan V Kabupaten Simalungun
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG/posisi lanskap), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]