Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kaisem dan Desi, warga Jalan Karya, Gang Karang Sari, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat, Kota Medan menumpahkan rasa akibat ancaman penarikan kartu BPJS Kesehatan oleh seseorang yang diduga kader PKS.
Desi bercerita oknum tersebut awalnya menyatakan akan membantu menguruskan pisah kartu keluarga (KK) miliknya. Lantaran, keluarganya dan ibunya Kaisem masih satu KK hingga sekarang. Tertera 10 orang di KK Kaisem, termasuk 7 anak, menantu dan cucunya.
"Saat itulah dia menanyakan soal spanduk Bobby Nasution yang terpasang di depan rumah. Katanya, kalau pasang spanduk PDIP biar kita cabut BPJS-nya. Setelah itu, saya sampaikan hal ini ke mamak," ungkap Desi saat bertemu dengan Bobby Nasution, Kamis (22/10/2020).
Mendengar penuturan anaknya, Kaisem sontak galau. "Kok sampai hati mengambil BPJS kami. Kami ini tidak mampu, kalau sampai saya malam sakit, bagaimana Pak?" keluh Kaisem.
Tak lupa, Kaisem pun menyatakan keinginannya untuk terus mendukung Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan.
"Aku tidak tahu siapa pasang spanduk di depan rumah. Tapi aku sampai mati akan dukung Pak Bobby," ucap Kaisem yang masih terisak.
Bobby Nasution pun menenangkan Kaisem dengan pelukannya. Menurutnya, hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi. Yang berlangsung saat ini hanyalah kontestasi politik, yang harusnya damai dan menyejukkan semua pihak.
Bobby Nasution mengungkap kedatangannya ke rumah Kaisem lantaran mendengar laporan relawan tentang warga yang mendapat ancaman dalam kontestasi politik ini.
"Makanya saya datang ke sini untuk menjelaskan bahwa ini hanyalah kontestasi politik. Kepada saudara kita, tim kita, juga saya pesankan ini adalah ajang silaturahmi. Jangan sampai mengorbankan masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar video rekaman wawancara Desi yang mengaku diintimidasi oknum kader PKS pendukung pasangan Akhyar-Salman. Karena sudah membantu menguruskan KK, oknum ini keberatan spanduk Bobby-Aulia dipasang di depan rumah Kaisem.
Oknum yang disebut-sebut bernama Juli itu mengancam akan mematikan kartu BPJS keluarga Desi, jika tidak mau menurunkan spanduk dukungan terhadap Bobby-Aulia.
Kasus seperti yang menimpa Kaisem dan keluarganya ini, menurut warga Gang Karang Sari, bukan kali pertama oknum kader PKS. Sebelumnya, dalam Pileg tahun 2019, tetangga Kaisem yang memasang bendera partai lain bahkan sudah benar-benar ditarik kartu BPJS-nya.
"Anak nenek yang paling tua, diambil langsung kartu BPJS-nya se-keluarga, karena ada yang mendukung partai lain. Orangnya juga sama dengan yang mengancam Kaisem," tukas Sumiyem, ditemani anaknya, Fitri.
Terkait tudingan adanya oknum orang PKS yang melakukan intimidasi tersebut, Humas DPW PKS Sumatera Utara, Wasis Wiseso mengaku hal tersebut tidak mendasar. Partai mereka selaku partai yang selama ini selalu mengayomi dan membantu warga yang mengalami kesulitan tidak pernah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan intimidasi terkait hak politik warga.
"Selama ini warga yang kesulitan untuk menjadi peserta BPJS justru kita bantu tanpa melihat latar belakang politik, masa yang sudah terdaftar pula mau kita matikan BPJSnya. Lagian itu tidak menjadi wewenang kita untuk mematikan BPJS orang," katanya.
Wasis juga mengatakan, sejak menerima informasi ini mereka langsung melakukan penelusuran mengenai sosok berinisial JI yang disebut orang PKS. Dan hasil penelusuran mereka, tidak ada pengurus PKS di Kota Medan dengan nama yang dimaksud.
"Kita nggak kenal yang disebut itu. Kita tidak pernah instruksikan bahasa yang seperti itu. Kami bahkan meminta agar orang yang diintimidasi itu mengadu ke PKS, agar persoalannya menjadi jelas. Kalau ini hanya fitnah, hati-hati juga, PKS akan mengambil langkah hukum karena itu merusak nama baik PKS," pungkasnya.