Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
LITERASI digital adalah kemampuan untuk mengakses setiap informasi, kemudian mampu memilah informasi tersebut dan juga mampu menciptakan inovasi baru seperti aplikasi tertentu yang sangat berguna bagi dirinya ataupun masyarakat. Dengan adanya literasi digital ini dapat membantu masyarakat untuk menangkal berita/informasi hoaks yang marak terjadi dalam masyarakat.
Meningkatnya persebaran hoaks di Indonesia adalah ketika media sosial semakin mudah diakses oleh masyarakat dan masyarakat tersebut tidak mampu mengontrolnya. Teknologi masa lalu tidak memungkinkan untuk mendapatkan dan melakukan sesuatu dengan segera, harus melalui antrean, sehingga membutuhkan waktu. Berbeda zaman ini, konsumen dapat memperoleh setiap hal yang dibutuhkan pada waktu yang diinginkan, seperti aplikasi gojek, gofood dan lain-lain.
Media sosial dan teknologi selain menyimpan peluang yang besar bagi kebutuhan masyarakat itu sendiri, namun juga mempunyai tantangan yang harus dihadapi oleh setiap manusia yang mengakses teknologi dan media sosial tersebut. Dalam mengakses media sosial juga dibutuhkan etika, aturan dan norma, agar setiap orang yang mengakses media sosial tersebut tidak semena-mena, seperti menyebar ujaran kebencian, menyebar berita bohong yang dapat memecah belah kerukunan antarmasyarakat. Nah, disinilah masyarakat harus pandai dalam memilah-milah informasi mana yang ingin dicerna olehnya, yakni informasi yang mengandung fakta bukan kebohongan.
BACA JUGA: Membangun Budaya Literasi pada Generasi Milenial
Dengan perkembangan zaman ini manusia dengan mudah terhubung ke berbagai jejaring media sosial, sehingga angka penggunaan internet semakin meningkat sangat pesat. Contohnya dalam keluarga tersebut terdapat 4 orang anak, lalu anak-anak tersebut masing-masing memiliki gadget, meskipun masih di bawah umur. Maka hal-hal tersebutlah yang menyebabkan angka pengguna internet semakin meningkat begitu pesat. Hal-hal tersebut menyebabkan anggota keluarga semakin jarang berinteraksi satu sama lainnya karena mereka lebih tertarik untuk menghabiskan waktunya dengan gadget daripada berinteraksi dengan keluarganya.
Jika hal tersebut dibiarkan maka akan terjadi kecanduan dan akan sangat sulit menghilangkan kecanduan tersebut. Orang tua harus bijak dalam mendidik anaknya karena anak-anak merupakan generasi yang membutuhkan bimbingan dan juga arahan dalam berpikir dan bertindak agar bijak dalam menggunakan perangkat maupun media digital. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting guna membantu anak dalam memahami literasi digital dengan baik. Peran sekolah dalam mendidik siswanya juga sangat dibutuhkan, karena pendidikan itu berfungsi membimbing anak-anak untuk berkarakter baik, berakhlak serta menjadi generasi yang positif dan tidak merugikan orang lain, agar anak-anak tersebut memiliki masa depan yang cerah. Maka guru dan orang tua perlu memahami alur dari literasi digital ini agar anak tidak berjalan pada jalan yang salah dan merugikan dirinya dan orang lain.
Pola asuh orang tua yang sangat efektif pada era digital ini sangat diperlukan guna mendukung perkembangan anak, seperti intelektual, fisik dan emosinya. Dengan keterlibatan orang tua dalam membentuk atau dalam perkembangan kepribadian anak, maka akan mencegah anak berperilaku menyimpang. Pola asuh orang tua yang dimaksud yakni dalam bentuk interaksi antara anak dengan orang tua nya seperti melakukan kegiatan secara bersama-sama seperti bercocok tanam sembari mengajarkan hal-hal positif lainnya kepada anak. Kemudian orang tua juga harus turut serta dalam mengawasai atau mengontrol anaknya dalam menggunakan ponsel dan mengarahkan anaknya agar menggunakan media sosial dengan bijak dan benar. Orang tua harus lebih banyak memberikan waktunya kepada anaknya agar mampu mengontrol anaknya kemudian memberikan pemahaman bahwa banyak hal positif yang mampu diakses dari internet. Sebaliknya banyak pula hal negatif yang harus dihindari dari internet.
Ketika si anak sudah mendapatkan pemahaman tentang hal tersebut dari orang tua, maka otomatis si anak akan lebih berhati-hati dalam mengakses teknologi informasi dan komunikasi. Orang tua tidak boleh memarahi anaknya ketika anaknya belajar melalui internet karena si anak tersebut juga harus melek internet agar dapat bersaing di era digital. Karena literasi digital itu sendiri adalah melek internet.
Para pendidik dan orang tua harus memahami bahwa dampak negatif dari media digital tersebut dapat dihadapi oleh anak, jika anak sudah mempunyai literasi teknologi yang baik dan benar. Maka orang tua perlu mendidik anak di era digital dengan menggunakan tipe-tipe pola asuh yang relevan disesuaikan dengan kehidupan anak.
Orang tua diharapkan mampu melindungi anak-anak dari ancaman atau hal negatif dari era digital, tetapi tidak menghalangi potensi atau manfaat yang bisa ditawarkan era digital tersebut. Literasi digital ini sangat penting untuk diberikan kepada anak-anak agar ketika mereka beranjak dewasa dapat mampu menggunakan teknologi digital dengan baik seperti menciptakan aplikasi yang dapat berguna bagi semua orang. Karena literasi digital bukan hanya tahu dan mampu mengoperasikan teknologi digital tetapi harus mampu menciptakan teknologi yang berguna bagi semua orang. Kepandaian anak dalam literasi digital ditentukan oleh keluarga, pendidikan, dan faktor lingkungannya.
====
Penulis Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Medan.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]