Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Bangsa Indonesia mempunyai catatan sejarah tersendiri dengan berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Hal itu menjadi bagian tonggak sejarah perjuangan dan pergerakan kemerdekaan. Hal itu dicatatkan sebagai bagian lembaran biru sejarah untuk mengantarkan Indonesia merdeka pada tahun 1945. Banyak tonggak sejarah lain yang inklud di dalam upaya pencapaian kemerdekaan. Berdirinya banyak partai politik maupun organisasi kepemudaan yang nasionalisme sehingga melahirkan Sumpah Pemuda 1928 juga merupakan dari bagian tonggak sejarah. Tonggak sejarah yang merangkai kemajuan dan percepatan untuk kemerdekaan waktu itu. Itulah sejarah bangsa Indonesia menuju kebangkitannya.
Lain padang, lain belalang. Lain lubuk, lain ikannya. Demikian peribahasa yang selalu didengar dalam membedakan sesuatu dalam konteks yang berbeda, dengan permiripan yang tidak jauh berbeda. Begitu jugalah dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini; jika dibandingkan dengan usaha kebangkitan nasional yang digagas para pemuda pada tahun 1908, dengan berdirinya Budi Utomo. Hal itu menegaskan bahwa tantangan zaman yang berbeda dengan kondisi saat ini dan masa lalu. Dengan begitu, membuat realitas kebangkitan dalam dimensi waktu yang panjang tetaplah menjadi acuan.
Kebangkitan masa lalu untuk menyatupadukan komunitas kebangsaan yang inherent dalam suatu bingkai nusantara, yang belum berbentuk Indonesia. Pergerakan kedaerahan dengan ciri penonjolan tokoh kharismatik lokal, menjadi bagian yang kerap ada. Bagian yang memberi bentuk dan warna tersendiri. Saat ini kebangkitan nasional dipicu dan dipacu dari keadaan yang hampir “choas”-nya bangsa ini dikarenakan pandemi covid-19.
Realitas Hari Ini
Bangsa Indonesia, sebagai bagian dari bangsa di dunia, saat ini telah mengalami pasang surut kemajuan perekonomian. Saat ini pandemi covid-19 menjadi suatu realitas dan fakta sosial yang mengharu-biru atas kemajuan umat manusia. Banyak kesengsaraan dan kemunduran dalam bidang tertentu atas ancaman yang serius dari munculnya pandemi. Walaupun harus diakui secara jujur, ada juga percepatan dan akselerasi kemajuan yang dicapai dalam berbagai bidang sebagai dampak adanya pandemi.
BACA JUGA: Wilayah Perkebunan Tanpa Narkoba
Namun, fakta yang miris juga lebih dominan atas kehidupan umat manusia. Banyaknya jiwa yang terus berjatuhan setiap detiknya, membuat ancaman pandemi covid-19 sebagai ancaman global. Sebuah ancaman yang terlihat tidak main-main. Atas ancaman yang sedemikian itulah beberapa negara melakukan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk menyelamatkan warga negaranya. Semua negara berupaya gara warga negaranya selamat. Agar warga negaranya bisa tumbuh dan bangkit sebagaimana biasanya. Tidak terjadi stagnasi atas perkembangan dan
Realitas hari ini adalah masalah utama yang bersumber dari merebaknya pandemi covid-19. Seluruh dimensi dan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat dunia, tergerus dengan semakin parahnya pandemi. Untuk menyikapi hal tersebut, yang terpenting hari ini adalah bagaimana bangsa Indonesia bisa bangkit dan berusaha kembali jaya mengisi kemerdekaan dengan memberikan hasil-hasil pembangunan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Inilah yang menjadi harapan bersama. Harapan bangsa Indonesia.
Dengan memfokuskan diri untuk menuntaskan persoalan pandemi covid-19, bangsa Indonesia harus melakukan gerak langkah secara bersama. Semua leading-sektor harus memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing. Tugas yang diemban itu harus pula disinergikan dengan segala kepentingan yang ada. Dengan langkah yang serentak tersebut, sangat diharapkan akan menghasilkan efek benefit pembangunan yang menyeluruh dan merata bagi masyarakat Indonesia.
Memperingati Hari Kebangkitan Nasional
Dengan membaca realitas yang terjadi saat ini, maka langkah strategis adalah bagaimana bangsa ini bisa bangkit dari persoalan pandemi covid-19. Kebangkitan nasional ini harus dimanfaatkan untuk menghapuskan pandemi yang berkepanjangan ini. Inilah target kebangkitan nasional pada tahun ini.
Kebangkitan nasional merupakan usaha sadar untuk memberikan daya juang yang tinggi kepada seluruh masyarakat Indonesia agar seluruh anak bangsa ini tidak terpuruk secara ekonomi. Tidak lagi menjadi pembantu di negerinya sendiri. Tidak lagi, bak matinya ayam di lumbung padi. Inilah yang perlu mendapatkan kajian yang serius. Pengkajian ini mengharuskan keseragaman langkah pencapaian tujuan pembangunan nasional; terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, merata, material dan sprititual.
Inilah kebangkitan nasional yang metamorfosanya tidak lagi mengangkat senjata untuk mengusir penajajah sebagaiama pada zaman pergerakan dan pejuangan. Perjuangan seluruh anak bangsa harus diarahkan dengan benar dan tepat sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berasal dari internal maupun eksternal.
Kebangkitan nasional yang digagas pada 20 Mei 1908, tetaplah menjadi inspirasi dan aliran nadi setiap anak negeri ini. Jangan sekalipun melupakan sejarah; demikian jargon yang selalu didengar dari para penggagas kata bijak. Begitu jugalah dengan apa yang harus dilaksanakan masyarakat Indonesia.
Sejarah hari kebangkitan nasional tetaplah menjadi bagian terdalam untuk membangun inspirasi dan semangat juang yang lebih tinggi. Jikalau pada masa lalu dengan tantangan yang teramat berat, maka saat ini kondisinya juga tidak jauh berbeda. Kendala yang berat pastilah dihadapi oleh setiap generasi. Setiap generasi mempunyai tantangan sendiri. Perlu diingat, setiap orang ada masanya, dan setiap masa pasti ada orangnya.
Semoga kita bisa bangkit dari pandemi covid-19 yang berkepanjangan. Marilah bersatu-padu untuk menuntaskan masalah ini. Pastilah bisa dilaksanakan dengan baik secara bersama. Kita tunjukkan kebersamaan yang ada saat ini. Inilah kita, bangsa Indonesia yang harus bangkit dari pandemi, sebagai refleksi dari Hari Kebangkitan Nasional 2021.
Semoga saja!
====
Penulis Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab Serdang Bedagai, Sumatra Utara; (WA 081361381851 - [email protected].)
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel/surat pembaca) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter (surat pembaca maksimal 2.000 karakter). Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel/surat pembaca dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel/surat pembaca sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan/surat pembaca Anda ke: [email protected]