Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Judul di atas merupakan tema upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2020 yang dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Oktober 2020. Secara nasional, kegiatan ini dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Secara nasional acara ini di-share secara langsung. Bersamaan dengan itu, pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi, bisa mengikutinya secara virtual.
Upacara ini adalah sebagai momentum untuk mengenang suatu peristiwa yang menimpa bangsa ini oleh tindakan yang sangat keji dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Atas kekejian yang dipraktikkan, maka sangatlah wajar jika partai tersebut terlarang selamanya di bumi pertiwi. Tidak ada yang berkenan untuk tumbuh dan berkembangnya partai itu lagi. Luka sejarah yang amat arah telah ditorehkan terhadap eksistensi perjalanan bangsa Indonesia. Itu adalah tindakan kudeta; sebuah upaya berusaha menumbangkan pemerintahan yang sah.
Bagi bangsa Indonesia, PKI telah menorehkan catatan yang memilukan dalam perjalanan perjuangan bangsa. Sungguh, suatu tindakan yang menyakitkan karena tak ubahnya apa yang dilakukan adalah menikam dari belakang. Tentunya sangat membekas luka yang terjadi karenanya. Tragedi berdarah itu setidaknya telah merenggut 6 perwira tinggi TNI Angkatan Darat, yaitu: (1) Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani, (2) Mayor Jendral Raden Soeprapto, (3) Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono, (4) Mayor Jendral Siswondo Parman, (5) Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, dan (6) Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo.
Sementara itu, Panglima TNI AH Nasution yang menjadi target utama berhasil meloloskan diri. Namun, putrinya Ade Irma Nasution tewas tertembak dan ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean diculik dan ditembak di Lubang Buaya. Keenam jenderal di atas beserta Lettu Pierre Tendean kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.
Hal di atas adalah realitas sejarah. Perlu untuk diingat agar bisa bangsa ini mewaspadai secara dini apapun yang bakal muncul di kemudian hari. Peristiwa masa lalu itu menjadi bahan pembelajaran untuk melihat segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan; baik dari luar maupun dari dalam negeri.
Segenap lapisan masyarakat pelu mewaspadai adanya kebangkitan ideologi komunisme tersebut. Bersamaan dengan segenap kekuatan masyarakat, maka pemerintahan secara berjenjang juga harus bisa memperhatikan situasi dan keadaaan di lingkungan sekitar. Adanya kegiatan yang mengarah kepada pengembangan dan perkembangan ideologi komunis perlu diwaspadai secara dini. Upaya sedini mungkin untuk menangkal berkembangnya ideologi yang menyimpang tersebut.
Bagai generasi muda harus diberikan pemahaman bahwa ideologi komunis adalah salah satu ideologi yang tidak bisa diterima di bumi pertiwi. Di Indonesia, komunis dilarang karena bertentangan dengan ideologi Pancasila, identik dengan atheisme, tidak mengakui adanya Tuhan, sering mengabaikan hak azasi manusia, mengabaikan kebebasan berpendapat dan semangat musyawarah mufakat. Seluruh unsur ini kemudian dikumpulkan dalam suatu momentum yang dirasa tepat untuk menjatuhkan sebuah kekuasaan dan ideologi yang sudah diyakini dan mengakar. Hal inilah yang sebenarnya digagas oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, Komunis (1848) yang bertujuan untuk merebut kekuasaan dengan kekerasan serta menggulingkan seluruh kekuatan sosial yang ada.
Diketahui bahwa pemberontakan PKI pada tahun 1947 di Madiun dan tahun 1965 di Jakarta merupakan suatu tindakan makar yang berupaya mengulingkan kekuasaan dan kedaulatan pemerintahan yang sah. Jelas, ini merupakan tindakan yang salah. Atas dasar pemahaman tersebut, generasi muda haruslah bisa memahami bahwa PKI adalah sebuah oragnisasi yang berpahamkan ideologi yang bertentangan dengan inti luhur Pancasila. Nasionalisme harus tetap diteguhkan, dengan kondisi bangsa separah apapun. Sebab, hanya dengan nasionalisme bangsa Indonesia akan bangkit dan akan bangga terhadap dirinya sendiri. Kebangkitan dan kebanggaan ini menjadi modal dasar agar bangsa ini mempunyai harga diri yang tinggi.
PKI harus dienyahkan dari bumi pertiwi. Bersamaan dengan itu pula, segala bentuk cikal-bakal maupun embrio yang mengarah terhadap tumbuh dan berkembangan komunis harus dihilangkan. Sekali lagi, diperlukan deteksi dini agar komunis tidak berkembang sehingga mengakibtakan “kerusakan” sistem berpikir masyarakat.
Akhirnya, seluruh elemen bangsa ini harus memperkuat dan mengokohkan kembali nasionalisme dan semangat kebangsaan. Hal ini bisa dilakukan dengan selalu waspada terhadap bahaya laten komunis. Ingat, komunis adalah musuh yang nyata bagi bangsa Indonesia. Janganlah kita sampai terlukai lagi oleh komunis. Jangan terulang tragedi berdarah pada masa lalu.
====
Penulis adalah Sekretaris pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]