Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
(Refleksi HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia)
SEMARAK kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2023 telah bertabuh semenjak awal Agustus. Umbul-umbul, panji-panji, bendera, baliho, spanduk, serta atribut nuansa kemerdekaan dengan kentalnya warna merah-putih.
Instansi pemerintah dan warga pada umumnya telah berpartisipasi untuk menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia. Meriah terhidang dalam setiap sajian pandangan mata. Suasana yang menyemangati untuk melaksanakan aktivitas keseharian.
Dengan mengusung tema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju", akan berupaya menggerakkan tingkat laju pembangunan untuk Indonesia yang lebih maju. Seolah menjadi pemicu agresivitas aktor-aktor pembangunan.
Siapapun itu dengan latar belakang profesi masing-masing dapat memberikan sumbangsihnya untuk pembangunan. Siapapun itu, tanpa pandang aspek geografis, etnisitas, gender, ataupun yang lainnya.
BACA JUGA: Kebangkitan Nasional: Semangat untuk Bangkit!
Pembangunan yang Berkelanjutan
Setiap tonggak perjalanan bangsa mempunyai tugas sejarahnya sendiri. Para pendahulu dalam masa pergerakan untuk menegakkan kemerdekaan, mempunyai andil yang nyata.
Diikuti dengan perjuangan pada masa kemerdekaan. Lalu sampai kini dengan mengisi kemerdekaan dengan hasil-hasil pembangunan. Dalam setiap tahapan pembangunan itu menjadi fondasi yang kokoh untuk tahapan pembangunan berikutnya.
Dengan begitu, akan lebih mudah untuk memberikan keberhasilan pembangunan. Hasil dari seluruh rangkaian itu adalah karya pembangunan yang berkelanjutan. Hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan secara massif akan terus bersinergi untuk kemajuan secara kolektif. Sehingga pembangunan tidak ada yang stagnan. Semuanya harus berkesinambungan dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Mewujudkan Sumatera Utara Maju, Unggul, Terhormat dan Bermartabat
Kebersamaan dalam Keberlanjutan
Keberlanjutan dalam pembangunan minimal memerlukan energi yang konstan, atau bahkan lebih baik jika terus simultan peningkatan energi untuk pembangunan.
Sehingga hasil pembangunan tersebut dapat memberikan imbas positif atas setiap upaya pembangunan. Seluruh komponen harus disinergikan untuk berlangsungnya pembangunan. Dengan harapan akan semakin membuahkan hasil-hasil pembangunan yang bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
Keberlanjutan dalam pembangunan juga mengharuskan kebersamaan dalam melaksanakan tugas pembangunan. Secara bersama harus dilakukan.
Saling membahu dan membantu agar pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan. Pada intinya, dimulai dengan kebersamaan. Maka sangatlah wajar, jika semboyan bhinneka tunggal ika menjadi spirit dasar bangsa Indonesia. Spirit yang bisa diaplikasikan dalam segala macam situasi.
Bersama, pasti lebih baik. Demikianlah langkah yang semestinya ditempuh untuk mengisi kemerdekaan. Dilakukan kebersamaan untuk membangun Indonesia.
Walaupun tidaklah mudah untuk mewujudkan kebersamaan dalam realitas yang sangat banyak keragaman yang melekat pada seluruh sistem sosial di masyarakat Indonesia. Menjadi tugas bersama untuk menguatkan ikatan kebersamaan.
Hendaklah kita seluruhnya berupaya mencari banyaknya persamaan di antara perbedaan yang ada. Itulah kunci utama untuk membangun kebersamaan dalam suatu komunitas yang besar. Bahkan, sejarah bangsa juga telah menunjukkan hal yang sama. Sukses mewujudkan kebersamaan atas keragaman yang amat sangat.
BACA JUGA: Kitalah yang Menentukan Kesaktian Pancasila!
Melajunya Pembangunan
Kebersamaan dalam pembangunan akan membuat pembangunan itu berjalan dengan dinamis, berkesinambungan, dan linear. Tidak akan memunculkan kendala pembangunan. Itulah yang mestinya bisa dilakukan.
Agar pembangunan tetap menjadi tugas bersama. Setiap manusia Indonesia harus menjadi motor penggerak pembangunan. Sesuai dengan porsi dan kapasitasnya masing-masing. Secara bersama bergerak dan maju untuk tetap konsisten melakukan pembangunan dalam bidangnya masing-masing.
Melajunya pembangunan secara bersama harus dipahami sebagai aktualisasi diri dalam aktivitas sehari-hari. Tidak mesti seragam seluruhnya dalam satu porsi ataupun bidang tertentu.
Tetapi masing-masing lakukanlah yang terbaik sesuai dengan kondisi dan potensi dirinya. Sehingga semuanya secara bersama bisa membangun Indonesia dari berbagai aspek.
Masing-masing melaksanakan dengan baik dan benar; mulai dari diri sendiri; dan mulai dari sekarang. Inilah yang menjadi spirit untuk melajunya pembangunan secara massif.
Berbagai sektor harus bangkit secara bersama. Sektor infrastruktur, pendidikan, pertanian, pertambangan, perdagangan, religiusitas, hukum, sosial, budaya, serta aspek lainnya secara bersama mendukung Indonesia maju. Setiap sektor pembangunan akan menjadi kaki dan fondasi yang kokoh untuk Indonesia maju.
Menuju Indonesia Maju
Atas kontribusi seluruh komponen bangsa, perwujudan Indonesia maju merupakan jalan mulus yang semestinya bisa dicapai. Lagi-lagi, diperlukan kebersamaan oleh seluruh warga bangsa Indonesia. Berbagai aspek pembangunan itu akan mampu mengantarkan kepada Indonesia maju; Indonesia yang diharapkan.
Sejalan dengan itu, diperlukan pula sinkronisasi seluruh komponen masyarakat dan warga-bangsa. Sehingga pembangunan berjalan secara harmonis untuk lebih mempermudah pencapaian visi Indonesia maju.
Sinkronisasi tak ubahnya seorang dirijen yang mengomandoi musisi dalam suatu alunan lagu yang syahdu dan merdu. Begitulah yang diharapkan dengan kontribusi yang diberikan seluruh warga-bangsa Indonesia. Berikanlah yang terbaik, yang bisa dilakukan untuk Indonesia maju.
Penutup
Kiranya, setiap generasi bangsa ini memberikan sumbangan yang besar untuk kemajuan bagi bangsa Indonesia. Dengan harapan, Indonesia akan lebih maju atas sinkronisasi pembangunan.
Sinkronisasi merupakan akumulasi tekad dan wujud nyata atas karsa dan karya bersama. Sehingga seluruh penghuni dan warga Indonesia memberikan yang terbaik dari dirinya sendiri. Yang pada akhirnya akan mewujudkan kemandirian, kesejahteraan, dan kejayaan bangsa Indonesia. Dirgahayu Indonesia!
====
Penulis Kepala Subbagian Sosial, Bidang Pelayanan Dasar pada Biro Kesejahteraan Masyarakat, Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Mahasiswa S-3 Perencanaan Wilayah, Universitas Sumatera Utara ([email protected])
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG/posisi lanskap), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]